Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Akhir Tahun

Bismillahirraahmaanirrahiim Aku baru sadar jika besok adalah tanggal 1 Januari 2021. Itupun setelah melihat terlalu banyak postingan akun yang mengingatkan bahwa merayakan tahun baru adalah haram, malam tahun baru adalah malam yang biasa saja, jangan bakar-bakar uang (menyulut kembang api dan petasan), hingga sindiran, "Lelaki itu bukan ngajak tahun baru tapi ngajak menempuh hidup baru." Saat masih belia malam perayaan apapun memang sangat harus dirayakan. Tahun baru sering menjadi momen kumpul-kumpul dan begadang tiada artinya (jadi inget lirik Bang Roma 😅). Pagi hari akhirnya sholat subuh kesiangan dan badan lelah tidak karuan. Sudah 25 tahun berganti dalam hidupku. Semakin dewasa aku semakin sadar bahwa perayaan yang aku lakukan begitu tidak memberikan manfaat sedikitpun dalam kehidupan pertamaku di awal tahun itu. Malah seringnya mengacaukan rencana-rencana baik yang telah aku susun sebelumnya. Entah sejak kapan aku menjadi tidak begitu tertarik untuk merayakan atau mema

18 Bentuk Durhaka Kepada Orang Tua

Bismillahirraahmaanirrahiim 1. Membuat orang tua menangis dan sedih, baik dengan perkataan, perbuatan, atau sekedar menjadi sebab sedih dan menangisnya orang tua 2. Mengatakan "ah" dan merasa jengkel dengan perintah orang tua (yang bukan maksiat) 3. Nyuruh-nyuruh (memerintah) orang tua 4. Mengkritik makanan yang dibuat orang tua 5. Tidak mau membantu orang tua di rumah 6. Tidak mau meminta pendapat orang tua dan enggan mengkonsultasikan masalah-masalahnya dengan orang tua 7. Menampakkan perselisihan baik dengan saudara atau dengan orang lain, di depan orang tua 8. Mencela dan menghina orang tua 9. Membawa alat-alat maksiat ke dalam rumah. Seperti alat musik, narkoba, buku porno dan semisalnya. Yang akan menyusahkan orang tua dan mempermalukannya. 10. Berbuat maksiat di depan orang tua. Seperti telat bangun shalat, tidak mau dibangunkan untuk shalat, mendengar musik, pacaran, merokok dan lainnya. Karena ini semua menunjukkan kurangnya rasa malu dan kurangnya hormat kepada oran

Kapan Pertolongan Itu Datang?

Bismillaahirrahmaanirrahiim Bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, hafidzahullaah ---------- Khabbab bin Al Arat bercerita kepada kita bahwa suatu hari sebagian para sahabat datang kepada Nabi shalallahu alayhi wasallam. Saat itu beliau sedang tidur-tiduran di bawah naungan Ka'bah. Mereka datang kepada Rasulullah mengeluhkan beratnya kondisi mereka. Karena di kota Mekkah para sahabat adalah orang-orang minoritas, mereka ditekan, disudutkan, dihina, difitnah, bahkan sebagian mereka dipukul, dijemur dibawah terik sinar matahari yang sangat panas di kota Mekkah. Sebagian mereka yang lain disiksa, dilukai, sehingga mereka berdarah-darah. (Coba kita bayangkan jika kita berada di posisi mereka dulu.) Dan tidak berhenti sampai di sana, rasanya tidak ada harapan. Karena musuh terlalu kuat, yg membenci mereka mayoritas penduduk kota Mekkah. Capeknya fisik bergabung dengan capek psikis dan hati. Setiap hari menunya adalah celaan dan cacian. Setiap hari menunya adalah pukulan dan siksaan. Diwa

Memohon Pertolongan

Bismillahirraahmaanirrahiim يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau serahkan kepadaku meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu). [HR. An-Nasa'i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no. 227] ---------- Sumber : Aplikasi Android "Apa Doanya?"

Bodohnya Diri

Bismillaah Ujung-ujungnya Aku sendiri yang kurang memahami Aku sendiri yang kurang mengerti Aku sendiri yang kurang memberi Ampuni Maafkan Lapangkan Maksud diri ingin mengasihi Ternyata salah menjalani Katanya Pakailah hati Jangan selalu otak yang dipatuhi Ah. Memang selalu aku yang salah. Memang selalu aku yang bersalah.

Pesan Konfirmasi Terkirim

Bismillaah Hari ini aku mengetik banyak pesan dan menjawab banyak pertanyaan. Semuanya kurang lebih aku jawab konsisten dengan : "Alhamdulillaah sekarang sedang pemulihan." "Iya positif sekeluarga." "Iya termasuk aku juga." "Gejalanya flu biasa, tapi kalau Mamah sama Bapak ada demam. Hilang penciuman dan pengecapan. Mamah ada sesak juga" "Dari temen kerja bapak yg OTG, ga lapor ke pabriknya." "Rencana isolasi di asrama BLK, Baleendah." "Aamiin Allaahummaa Aamiin." "Semangat, kudu dan harus semangat!" "Ashiaaaap." "Makasih ya." "Hatur nuhun." "Jazaakillaahu khayran." 😅😅😅😅😅😅 I'm fine. Really fine. Guncangan udah lewat. Galau udah dari 2 Minggu lalu. Sekarang, kita baik-baik saja. Tinggal menikmati masa isolasi. Merancang kembali apa yang sudah direncanakan. Bismillaah. Bismillaah. Bismillaah. Semoga isolasi kami barokah.. 😊 ----- Resiko sebar undangan, harus

Perhatikan dan Muhasabahi

Bismillahirraahmaanirrahiim وَإِذَآ أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا  ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ "Dan apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 36) وَمَآ أَصٰبَكُمْ مِّنْ مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا عَنْ كَثِيرٍ "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 30) فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ  ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُونَ "Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian

Menghitung Jarak

Bismillaah Jauh memandang Ia tak nampak Ada benang yang harus kembali dirajut Entah pendek Entah masih panjang Ia tak tahu kapan selesai Yang pasti memang hanya Allah Bersama segala ketentuanNya Ada jarak yang harus kembali ditempuh Entah dekat Entah masih jauh Ia tak tahu kapan sampai Yang pasti Allah takkan ingkar dengan janjiNya Ia yang menempuh jalan itu akan selalu ditolongNya

Rencana Isolasi

Bismillaah Pagi ini kabar itu hadir kembali namun tanpa getir. Kami memang sudah menunggu dan sudah curiga lebih dulu. Hehe Ya. 3 hasil pemeriksaan itu menunjukkan hasil yang positif. Ternyata. Tidak selamanya yang bernilai positif adalah baik. Untuk kondisi seperti ini hasil negatif menjadi harapan setiap orang. Kami akan berpindah sementara. Meninggalkan rumah. Isolasi. Entah berapa waktu yang akan kami habiskan di sana. Entah siapa yang lebih dahulu meninggalkan. Entah siapa yang akan lebih lama ditinggalkan. Semoga masuk dan keluar bersama ya. Semoga tidak ada yang meninggalkan atau ditinggalkan.

Bersyukurlah

Bismillaah Masih ingat saat dulu awal-awal kuliah, salah satu dosen pernah menasihati kami. Saking banyaknya mahasiswa yang berguguran, karena merasa salah jurusan, entah dipaksa orang tua, entah karena tidak tahu sejatinya jurusan keperawatan. Beliau berkata yang kurang lebih, "Meskipun kalian salah jurusan, yakinlah bahwa kalian tersesat di jalan yang benar. Karena ilmu ini walaupun kelak tidak menjadikan kalian seorang perawat namun tetap akan bermanfaat, minimal untuk diri kalian sendiri, minimal untuk keluarga kalian." Dan aku benar merasakannya. Saat kondisi seperti ini, keterampilan dan ilmu yang aku dapat -meskipun pas-pasan- sangat bermanfaat. Aku tahu apa yang harus aku lakukan untuk menolong keluarga yang sakit. Aku pun memiliki akses yang mudah untuk konsultasi dengan dokter dan perawat sungguhan. Semua hal itu, mungkin tidak akan bisa jika aku tidak pernah kuliah di keperawatan. Hari-hari ini.. jika kita tidak banyak bersyukur atas apapun yang menimpa kita, baik

Wajar

Bismillaah Tidak apa-apa bersedih. Tidak apa-apa khawatir. Tidak apa-apa cemas. Tidak apa-apa bingung. Tidak apa-apa kecewa. Tidak apa-apa marah. Tidak apa-apa.. Tidak perlu menahan emosi yang terasa. Karena itu menandakan bahwa hati ini masih hidup, Jiwa kita masih sehat untuk merasakan entah kesakitan, entah kesedihan, entah kekecewaan.. Saat seperti ini.. Kadang kata-kata, "Sabar ya.." "Jangan panik ya."  "Jangan terlalu dipikirkan." "Jangan setres setres." "Fokus sembuh dulu saja." Kata-kata itu.. dan sejenisnya.. Tidak menjadikan kondisi kita lebih baik. Kadang.. Kita hanya ingin didengar, diterima, dan diakui Bahwa itu memang sebuah kesedihan Bahwa memang kita sedang mengalami hal yang tidak enak Wajar.. Karena kita manusia yang lemah Karena kita memang tercipta dengan jiwa dan raga yang bisa merasakan semua itu Maka tidak perlu disangkal Tidak perlu diabaikan Selama kita tidak berlarut dan terpuruk Bersedih, menangis, bingung, me

Pasluu

Bismillaah Ada saudara yang berkata di telepon saat berbincang dengan Mamah. Beliau menasihati Mamah dan Ade, tidak kepadaku. Katanya ia percaya bahwa aku sudah cukup kuat, katanya ia percaya bahwa aku tidak akan terguncang dengan hal semacam ini. He.. 😅 Aku mendengarnya dengan diam. Meresapi kata-katanya. Bertanya kepada diri sendiri, "Benarkah?" Memang manusia hanya melihat dari luar saja. Kita tak pernah tahu kedalaman hati seseorang. Bahkan dengan diri kita sendiri pun, kita banyak tak tahu.

Percakapan Corona

Bismillaah Mom : "Lani, naon da kopid mah ayana di dunia maya apan? Naon da Mamah mah asa ngimpi. Ngimpi meureun?" Me : "...😅😁😋..." ----- Untuk kesekian kalinya Mamah bertanya~ Untuk kesekian kalinya aku hanya hehe, diam, menertawakan.

Percakapan COVID-19

Bismillaah Mom : "Lani, gening di luar negeri mah APD teh alus ciga astronot. Naha Ari di urang mah jas hujan, tina keresek, tujuh rebu maratusan?" Me : "... 😂😂😂😂😂😂 🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭😭😂😂😂😂😂😂😂😂😭😭😭🤣🤣🤣🤣🤣😅😂😭😭😂😅🤣😭😂😭😂😭😂😅🤣😭😭😭😭😂😂😂🤣😂😂😂😂 ..."

Ketika Ia Sampai

Bismillaah Kita saling berpandang. Lalu saling bertanya. Tentang keputusan yang kita jalani. Tentang kejadian yang kita hadapi. Qaddarallaah wamaa syafa'al. Hal yang kita hindari sejak awal munculnya. Hal yang selalu aku edukasikan meski tidak langsung berhadapan. Akan terlalu banyak hikmah yang kita ambil kelak. Meski tidak tahu kapan dan di mana. ------- Senin lalu kabar itu hadir begitu getir. Ia langsung memanaskan otakku yang telah lama vakum. Kembali, aku kembali limbung karena begitu banyaknya kontra yang terjadi. Tapi sungguh sangat jauh aku tertinggal informasi, setelah sekian lama aku memutuskan untuk tidak larut dalam berita itu. SARS-CoV-2. Ternyata ia telah sampai di tubuh Bapak entah sejak kapan. Tanpa kami ketahui. Tanpa kami curigai. Kami husnuzann saat Bapak sakit, menyangka itu hanya akibat lelah perjalanan. Kami masih biasa. Sampai hari Jumat Aku, Mamah, dan Adik sakit pun, kami masih biasa. Menyangka itu hanya flu biasa. Mengingat banyak tetangga kita pun yang s

Cukuplah Allah Sebagai Penolong

Bismillaah Bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, hafidzahullaah ----------- (Al Baqarah : 214) Seorang Mukmin saat menghadapi ujian, maka akan semakin yakin kepada Allah subhanahu wata'ala. Ia akan berkata, "Inilah yang dijanjikan oleh Allah dan RasulNya. Dan benarlah Allah dan RasulNya." Maka teruslah latih diri untuk mengatakannya, mengamalkannya. Karena.. Beriman = Ujian Lihatlah bagaimana ujian yang menimpa Nabi shalallahu alaihi wasallam. Jika Nabi saja menerima berbagai ujian bagaimana dengan kita yang imannya jauh dibawah beliau? (Apakah kita merasa lebih berhak untuk tidak diuji?) Orang mukmin itu.. Melihat masalah berarti melihat janji Allah. Melihat masalah berarti melihat pertolongan Allah yang sudah dekat. ------ (Ali Imran : 172) Orang-orang yang menaati dan menyambut perintah Allah dan RasulNya setelah mereka mendapatkan luka (dalam peperangan Uhud). Setelah luka -> disuruh taat -> maju lagi!!! Walaupun secara fisik sudah tidak berdaya, tapi jika sudah

Jangan Terlalu Bersedih

Bismillaahirrahmaanirrahiim Wahai saudaraku … Mungkin saat ini kau dirundung duka Tetapi seharusnya tidak membuat engkau berlarut lama Wahai saudaraku … Ingatlah, kondisi kita tidak selamanya harus dalam suka Kadang akan merasakan duka Suka dan duka akan terus berganti dalam hidup kita Wahai saudaraku … Takdir Allah itu begitu baik Jika kita pandang dari satu sisi mungkin terasa tidak enak Namun coba kita pandang dari sisi lain, Allah punya maksud lain yang terbaik Wahai saudaraku … Bukankah Nabimu –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.[1] Perhatikanlah bagaimana janji Rabbmu Dosa-do

Pertemuan Tak Terduga

Bismillaah Ada satu pesan dari nomor yang belum disimpan. Dia bertanya, apakah aku masih ingat dengannya. Hmm. Siapa? Benakku. Tapi setelah aku lihat foto profil dan namanya aku sungguh sangat mengenalinya. MaasyaaAllah dia adalah teman masa kecilku. Terakhir kami bertemu 5 tahun lalu saat hari pernikahannya. Saat ini ia telah bersama seorang malaikat kecil. Aduh. Nama panjangnya agak sulit. Namun dia memperkenalkan diri, "Ateu, ini Ziya. Ateu gimana kabarnya?" Aaaaah.. meleleh.. "Aamiin Ateu, nuhun." Begitu jawabnya saat aku doakan. Ternyata benaaaar... Anak kecil adalah pelipur lara. Bahkan hanya wajahnya, bahkan hanya suaranya. Kelemahan yang dimilikinya membuat insan yang melihat menjadi penuh kasih dan ingin menyayangi. Makasih ya Nciii.. Setelah seharian ini aku begitu agak sesak.. Bi-idznillaah, Allah pertemukan kita Dan aku tak faham Mendengar suara Ziya sesingkat itu Membuatku sedikit lebih lapang Semoga Allah membalas dengan kebaikan Setelah aku sampaikan

Buta

Bismillaah Aku kembali tak tahu kemana arah Apakah aku sudah benar melangkah? Apakah ini yang disebut kecewa? Apakah ini yang disebut terluka? Aku sungguh tak tahu.. Apakah ini hanya bagian dari rasa? Sebenarnya tak usah Tak seharusnya ia dibuat sedih dan susah Apakah jika aku bukan aku tidak akan menjadikan aku? Jangan serahkan Ya Rabb.. Jangan biarkan aku menyerahkan urusan kepada diriku sendiri Karena sungguh aku sangat lemah Karena sungguh aku sangat lemah Maka tolonglah aku..

Hehehe

Bismillaah Ada yang harus dihentikan Namun bukan ditiadakan Kita harus menambah perjalanan Kita harus menambah perbekalan Untuk sebuah ibadah panjang Katanya memang begitu banyak ujian Musuh akan semakin gencar menggagalkan Saat itu tiba Permasalahan seakan campur aduk Disangka semua sudah sesuai rencana Kemudian satu sebab merombak semua Begitu mudah Tuhan membolak-balikkan Begitu gampang jalan takdir bersebrangan Dramatis Dilematis Tetap harus disikapi dengan bijak dan logis Terus berdoa jangan habis-habis Tuhan tahu apa yang seharusnya terlukis Yakinlah akan indahnya yang romantis

Tenanglah..

Bismillaahirrahmaanirrahiim إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقٰمُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ أُولٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِينَ فِيهَا جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." "Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 13-14) ---------- Sumber : Aplikasi Android "Al-Qur'an Indonesia" http://quran-id.com

Baru Terasa

Bismillaah Terbentur rasa Terjebak asa Terperangkap renjana Siapa yang mau luka? Siapa yang mau merana? Siapa yang mau berduka? Pada waktu-waktu yang aku tak tahu Kali ini aku ingin sebenar-benar memohon Atas kelemahan diri menemui takdir Aku mohon kuatkanlah Atas kelalaian hati mencumbui taat Aku mohon ampunilah Takdirkanlah, mudahkanlah, berkahilah.. Ridhokanlah aku atas setiap takdirMu..

Pencitraan

Bismillaah Jadi ceritanya.. Aku dan temanku tahu tentang seseorang yang sedang memiliki masalah. Tahu juga bahwa orang A, B, Dan C tidak bersikap baik terhadapnya. Kita tahu juga bahwa dia jelas berkata yang kurang lebih, "Tidak mengapa masa depanku tidak bahagia asalkan keluargaku bahagia." Aku dan temanku terus menggelengkan kepala tanda sangat tak setuju dan heran dengan ucapannya. Mengapa dia begitu rela tersiksa dengan mengorbankan masa depannya yang sungguh sangat mungkin diubah jika dia mau. Karena saat ini nasi belum menjadi bubur. Kayu belum menjadi abu. Aku dan temanku sudah lelah menasihati, ternyata konsep yang seperti itu telah tertancap kuat dalam dirinya. Filosofi lilin yang menyala. Terbakar dan habis untuk menerangi orang lain. Meskipun begitu romantis dan dramatis, perjuangan seperti itu menurutku bukan hal logis. Aku dan temanku sungguh tidak paham dengan sikapnya. Karena kami berprinsip, "Tak peduli orang mau bilang apa, yang menjalani hidup adalah ki

Sebenar-Benar Tawakkal

Bismillahirrahmanirrahim Bahkan terhadap sebuah rencana yang engkau sudah yakin pasti akan terjadi, engkau pun tak boleh menyandarkan kepastian itu terhadap segala hal yang menyebabkan terwujudnya rencana tersebut. Engkau harus terus bertawakal kepada Allah. Betapa banyak rencana yang telah tersusun matang menjadi gagal tepat di menit-menit terakhir. Kecewa, marah, sedih, sesal, akan muncul bercampur aduk apabila engkau hanya menyandarkan pada matangnya rencanamu itu. Adapun ia yang menggantungkan dirinya kepada Allah, berharap kepada Allah, maka apapun yang terjadi, ia akan segera menerima kegagalan itu dengan lapang dada, menjalaninya dengan sabar meski harus tersenyum pahit sambil menenggak cawan kesedihan. Ia takkan berlarut-larut menyesal, terus berkutat dalam kekecewaan. Karena sesungguhnya ia tahu dan percaya bahwasanya.. عَسٰىٓ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ  ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat bai

Random

Bismillaah Bukan kali ini aja kangen ke kampus Jalan-jalan di sana seakan terus memanggil untuk didatangi Memang dari seluruh perjalanan pendidikanku Ia menjadi masa yang paling berkesan Kebahagiaannya mendalam Kesedihannya pun begitu nyata Di sana aku menemukan dan memikirkan berbagai makna hidup Di sana aku mencari dan membentuk jati diri Dari aku yang sangat labil menjadi aku yang agak stabil Duh. Sangat kangen kampus Terik mentari pagi Wangi DAMRI Hilir mudik mahasiswa bercakap dan berlari Aku pernah melangkah dan menatap di sana Dari langkah santai hingga langkah gontai Dari tatap sinar hingga tatap nanar Pangdam, Gerbang BNI, Shelter DAMRI, Klinik Padjadjaran, Gerlam, Jatos, ATM center, Brooklyn, MRU, Sekre Barat, Arboretum, Sekre Timur, Gor Jati, Tacin, Gedung L1, Gedung L3, Kantin, Bale Santika, Rektorat, Pedca, duhhh masih banyak yang lain. Ahh. Kangen UNPAD Jalan pagi sambil ngobrol Rimbun pohon, angin sepoi Berhenti sejenak  Kadang cape jalannya nanjak Tapi lanjut lagi seman

Terperdaya

Bismillaah Banyak wanita yang terbuai dengan harapan indahnya mahligai rumah tangga. Sedangkan aku sudah lebih banyak disuguhkan berbagai kisah gelapnya pernikahan. Mulai dari kisah fiksi, kisah nyata yang jauh, kisah nyata teman atau saudara, kisah nyata tetangga, bahkan kisah nyata keluargaku sendiri. Sehingga aku tak pernah membayangkan kehidupan rumah tangga yang mulus tanpa ujian. Karena sejatinya manusia hidup untuk itu, selama hidup manusia akan diuji, akan datang berbagai masalah silih berganti. Dan jangan harap ia masalah kecil, Karen kini dirimu tidak sendiri. Pasanganmu, keluargamu, keluarga pasanganmu, belum teman, belum tetangga dari keduanya. Sudah terbayang luasnya? Sangat mustahil jika hidup tanpa masalah. Maka aku hanya berharap aku mampu untuk melewati semuanya dengan bijak tanpa membuat retak. Tanpa membuat teman hidupku menderita, tanpa membuat anakku sengsara. Karena tak ada satupun insan yang ketika masuk jenjang pernikahan berangan perceraian. Semua pasti menging

Tentang Kehadiran

Bismillaah Apa makna kehadiran? Mengapa aku begitu ingin mereka hadir? Apakah dengan tidak hadirnya mereka akan membuat hidupku sengsara? Apakah dengan tidak hadirnya mereka akan mengurangi rasa? Apakah kehadiran memang sebegitu bermakna? Mengapa perjuangan untuk hadir menemui seseorang sangat menyentuh? Dan mengapa mereka yang tidak mampu atau tidak mau hadir menjadi sangat menyakitkan? Apakah aku salah mengharapkan kehadiran dari seseorang yang aku anggap dekat? Apakah aku tidak dewasa jika kecewa atas tidak ingin atau tidak maunya mereka berjuang menemuiku? Mengapa hubungan-hubungan dekat begitu rumit dan sulit untuk legowo menerima saat satu pihak terkesan abai atas 'hak' yang lain? Kadang. Inilah yang membuatku ingin menarik diri dari manusia. Kecewa, sakit hati, tidak nyaman, segan, tidak enakan, saat apa yang kita lakukan tidak berbuah sama dengan apa yang mereka lakukan terhadap kita. Apakah ini artinya aku terlalu berharap kepada manusia? Ya Allah.. Mengapa hatiku begi

Bising

Bismillaah Oke. Otak dan hatiku kembali panas. Setelah mendapat kabar tidak menyenangkan 'lagi' dari seseorang yang menceritakan bahwa salah satu teman kita gagal di pernikahan karena faktor pasangannya hingga harus mengurus anaknya sendirian. Kembali menyeruak berbagai ketakutan. Pernikahan sejatinya memang bukan sekedar kisah romantis bersatunya dua insan. Tapi jauh lebih dalam akan banyak problematika yang sangat menuntut diri-diri yang sudah terikat akad itu untuk merealisasikan janjinya. Teman hidup. Pasangan hidup. Ia bukan yang menemanimu sebentar, ia akan selamanya bersamamu. Hingga tua, hingga mati, hingga kelak Allah tegakkan pengadilan yang akan membawa keduanya ke surga atau ke neraka. Terkhusus bagi mereka yang mempercayainya. Ah. Sungguh.. Tak ada yang mengharapkan keretakan dalam rumah tangga sekecil apapun. Tapi selama manusia hidup akan selalu penuh dengan masalah. Maka bukan hilangnya madalah yang menjadi faktor utama selamatnya sebuah rumah tangga. Namun baga

Cinta

Bismillaah Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu : "Sesungguhnya rasa cinta itu dari Allah, dan kebencian itu dari setan. Setan menginginkan untuk menanamkan kebencian terhadap apa yang Allah halalkan." Jika kamu bersama istrimu, perintahkan dia untuk shalat dua rakaat di belakangmu, dan bacalah: "Ya Allah, berkahilah istriku untukku, dan berkahilah diriku untuk istriku. Ya Allah kumpulkanlah kami, selama kumpul itu dalam kebaikan. Dan pisahkanlah kami jika perpisahan itu untuk kebaikan." (HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf 10460 dan dishahihkan al-Albani) ---------- Sumber : WAG Kelas Pranikah Naseeha Project

Baik Alami

Bismillaah Sering ngobrol sama Uwi, sama Mamah. Tentang orang-orang yang baik alami dan orang-orang yang baik karena tuntunan. Sungguh banyak orang-orang baik yang secara tabiat mereka sudah baik dari bawaannya. Mereka mudah memaafkan, mereka cinta kebaikan, mereka seringnya menjadi korban ketidakadilan, tidak semua namun jika mereka tidak menjadi korban pun merekalah yang rela berkorban. Aku bukan termasuk orang-orang yang baik alami itu, karena jika tidak mengenal Islam, jika tidak mengetahui ilmu tentang akhlaq dan adab, pastilah aku termasuk orang yang binasa, na'udzubillaah. Karena sungguh sangat banyak tingkah laku, tindak tanduk, getar hati, yang mengarahkan diri kepada kejelekan, yang bisa menyakiti banyak orang. Tapi jika ingat cerita Naruto, setiap orang itu punya potensi kebaikan. Bahkan mereka yang dicap penjahat seringkali menjadi pahlawan bagi orang yang cintai dan mampu berkorban bahkan dengan nyawanya sendiri. Karena itulah fitrah kebaikan yang Allah tancapkan kepad

Lelah?

Bismillaah Sejak pertama kali mengetahui kisah ini ternyata tidak semua yang gangguan fisik akan pulih dengan terapi fisik. Lebih jauhnya lagi, kondisi sakit yang berat pun sering kali bisa disembuhkan dengan amalan yang mungkin tidak masuk rasional manusia. Begini kisahnya.. ------- Ali menuturkan bahwa Fatimah pernah mengeluh kepadanya. Ia merasa bahwa pekerjaan menggiling gandum dengan batu demikian berat baginya. Suatu ketika, Fatimah mendengar bahwa Rasulullah mendapat seorang budak. Fatimah pun mendatangi rumah ayahnya dalam rangka meminta budak tadi sebagai pembantu baginya. Akan tetapi Rasulullah sedang tidak ada di rumah. Fatimah lantas mendatangi ummul mukminin Aisyah dan menyampaikan hajatnya. Ketika Rasulullah berada di rumah Aisyah, ia menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah. Rasulullah lantas mendatangi kami (Ali dan Fatimah) saat kami telah berbaring di tempat tidur. Mulanya, kami hendak bangun untuk menghampiri beliau, namun beliau menyuruh kami tetap berada di temp

----------

Bismillaah Kembali. Kita saling berkabar. Ternyata kabar bahagia yang ia sampaikan dengan semangat beberapa hari lalu kemudian berubah begitu kelabu, begitu mendung, berakhir hujan air mata dengan langit yang kian menggelap. Siapa wanita yang tidak kecewa, tidak sakit hati, tidak malu, jika lelaki yang telah berniat dan telah bersiap untuk menikahinya tiba-tiba mengubah haluan.. Mungkin, jika itu sebuah perjalanan berlayar sang wanita sudah menceburkan diri ke lautan lepas, agas semua beban hatinya juga lepas, bahkan ia tak peduli jika saja nyawanya pun terlepas. Aku setidaknya bisa merasakan menguapnya sesak dan nyeri itu. Hingga aku merasa aku tak bisa diam saja di rumah. Aku harus datang secara nyata padanya. Memeluknya, menenangkan, mendengar seluruh jerit hatinya, lebih-lebih membuat ia pulih. Untuk kembali bisa semangat untuk tetap hidup. Tapi bagaimana dengan jarak sekian kilometer itu? Dengan izin yang tidak diberikan oleh ibu dan bapakku? Bagaimana dengan urusan-urusanku yang