Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Halal Indonesia Expo

Bismillaah Ahad, 30 Juni 2019 Alhamdulillaah.. Allah beri kesempatan untuk hadir majelis ilmu, Ustadz Khalid Basalamah. Sekian lama hanya hadir via video atau streaming, hari ini bisa hadir langsung mendengar penyampaian beliau hafidzahullaah. Haru. Seneng keterlaluan. Semoga Allah selalu menjaga beliau.. Senantiasa istiqamah di dalam sunnah. Semoga apa-apa yang telah beliau sampaikan, segala amal yang beliau kerjakan, segala kebaikan yang beliau tunjukkan.. menjadi hujjah, syafaat yang mengantarkan beliau ke SurgaNya. Uhibbuka fillaah ya Ustadziy.. Begitulah taman-taman surga.. saat berada di sana engkau akan merasa bahwa surga.. terasa dekat.. sangat dekat.. Kemudian engkau akan rindu.. untuk pulang.. untuk bersama selamanya dalam kenikmatan. Ampuni segala dosaku hari ini dan yang telah lalu Ya Rabb.. Segerakan aku dalam taubat dan kebaikan.. Sibukkan aku dalam ibadah dan mengharap surgaMu..

Perjalanan Menuju Surga

Bismillaah.. Hari ini berkunjung ke rumah Uwi. Dari Soreang start pake angkot ± pukul 13.30. Perjalanan yang lumayan berwaktu. Sampai di rumahnya ± pukul 15.00. Sepanjang jalan aku berpikir. Dulu waktu kuliah Uwi pulang pergi ke rumahnya dengan jarak sejauh itu dan waktu selama itu. Wow! I have a strong buddy! Saat kuliah harus pukul 7 karena ada matkul bahasa Arab, dia berangkat jam berapa?! 😅 Atau saat dia harus nugas dan di kampus baru pulang menjelang Maghrib dia akan sampai rumah jam berapa?! Iya kalau besoknya ga kuliah. Kalau besoknya harus kuliah pagi. Dan ada tugas. Begadang sambil otak diperes. Terus besoknya harus perjalanan lagi. MasyaAllah. Dan dengan waktu yang sesempit itu untuk belajar, dia masih bisa mempertahankan IPK dengan nilai cumlaude? MasyaAllah. Karena hanya dengan KuasaNya segala sesuatu itu mudah. Hari ini semuanya telah banyak disyukuri. Manusia-manusia yang mengenyam pendidikan dari beasiswa, yang berjuang setiap harinya kini telah memetik hikmahnya.

Permintaan Hati

Bismillaah.. Dan sesungguhnya serpihan itu masih mengangan dalam benakku Namun jika selainnya yang Allah sukai Aku akan terus bermohon ridho dalam kebaikan Sempitnya hatiku Takkan sanggup ia bernafas tanpa pertolonganNya Langkah gontai Menatap ketidaktahuan dengan nanar Aku.. Lemah tanpa kekuatanMu Aku.. Punah tanpa kekuasaanMu Maka terus lihatlah aku Wahai Dzat Yang Maha Melihat Jangan lepaskan aku dari pandanganMu Tetapkan aku dalam iman dan tawakkal kepadaMu

Let It Go

Bismillaah Ada hal-hal yang harus dibiarkan Ada perkara-perkara yang diabaikan Hidupku masih panjang Katanya Umurku terus berkurang Katanya Pengharapan dan persiapan akan kehidupan abadi Mulai hari ini.. Aku harus kembali meluruskan haluan Aku harus kembali pada ghirahku tuk menjadi manusia yang bermanfaat dan berusaha taat Pintu ilmu telah luas dibuka Kesempatan telah lebar terbentang Aku hanya perlu mengurangi malasku Menjatah waktu tidurku Menuntaskan seluruh amanah kerjaku Aku harus menjadi wanita berdaya Yang shalihah, yang kuat, yang sehat Supaya aku mendapat surga yang nikmatnya berlipat-lipat Jazaa-uhum 'inda rabbihim jannaatin tajri min tahtihal anhaar . Khaalidiyna fiyhaa abadaa

Berat

Bismillaah.. Saat itu aku sungguh menginginkan keadaanku saat ini Berharap aku bisa menata Detik-detik waktu ke depan Ternyata tak semudah itu Setelah 10 bulan bekerja dengan penghasilan lebih dari upah Aku masih terengah-engah Aku tahu Ada yang salah Aku bingung menentukan Mana jalan terbaik yang sebaiknya aku tempuh Banyak hal yang belum aku tuntaskan Banyak ketertinggalan yang terlambat aku selesaikan Banyak hutang yang belum aku bayarkan Segalanya Terasa saling bertumpuk Sedang hidupku terus mengalir Umurku terus berkurang jatahnya Dan ajalku kian mendekat Ya Rabb.. Berilah aku kekuatan, limpahkan kepadaku cahayaMu

Serpihan Takdir

Bismillaah.. Ada satu bagian diri memohon untuk lebih direlakan Sisi hepar yang telah sirosis itu memelas minta dilepas Hari ini, akan jadi hari yang sulit bagiku Pikirku.. dulu Tak tahu rusak jiwaku seperti apa Tak terbayang jerit batinku seperti apa Benakku.. dulu Namun hari ini Saat aku menyusun huruf-huruf ini Tak sedikitpun air mata itu hadir Tak seirispun gores nyeri itu menyapa Entah Aku tak tahu bisa sesantai ini Aku tak menyangka bisa sekalem ini Laa haula walaa quwwata illaa billaah Inilah bulir-bulir doa Dari orang yang menyayangiku Inilah butir-butir munajat Dari dasar relung kalbuku Syukran Ya Rabb Atas tetesan iman dan islam yang menyejukkan gersangnya batinku Syukran Ya Rabb Tangis hari itu adalah terakhir kali, dan kalimat-kalimat ini adalah penghujung ragu Semoga menjelang taufik dan hidayah Semoga diampuni, membentuk berkah dan rahmah Teruntuk engkau Yang waktu itu kita pernah bersama mendoa Untuk saling diberikan

Jatuh

Bismillaah Apakah kamu berkenan jadi daun? Tumbuh Jatuh Kemudian luluh Bang Tere bilang "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin." Betapa jembar hati dedaunan Tak pernah benci sesuatu yang menjatuhkannya Begitupun hidup Kebencian yang hadir hanya menimbulkan kebencian lain Yang melingkar dan tak pernah usai Memutus rantai tersebut Berarti mengolah luka Menyembuhkannya hingga tak bersisa "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin." Begitu hakikat makhluk Tunduk Patuh Tenang atas segala takdirnya

Beruntun

Bismillaah Hari ini aku ditolak Tanpa penjelasan Seperti yang sebelum-sebelumnya Aku harus bermuka dua Memasang gembira Kemudian aku ditinggalkan Bukan dengan jarak Bukan dengan waktu Namun dengan perpindahan alam Kakek yang dua atau tiga minggu lalu sempat berbincang banyak denganku Andai aku sibuk mencatat kosa kata basa sunda yang terlontar dari lisannya mungkin kamus basa sundaku bertambah banyak Kakek ceria Saat anaknya menelepon menanyakan kabar Ia berprasangka baik akan pulang dua atau tiga hari kedepan Iya Beliau pulang Benar-benar pulang Kakek bercerita Mulai dari makanan kesukaan, pekerjaan sehari-hari, karakter orang-orang desa, bagaimana hidup bertetangga dan berumah tangga. Aku sibuk mendengarkan, menikmati setiap alunan. Orang tua dahulu yang bersahaja pun berwibawa. Kakek mendoakan Setelah percakapan kita yang panjang, ia mendoakanku mendapat pasangan yang budiman, berketuhanan, dan sangat penyayang. Beliau berpesan, jangan lupakan ridho ibu dan b

Meminta Kepada Allah

Bismillaah Dulu mikir, kalau tulisan yang diawali basmallah itu harus tulisan yang islami, yang baik-baik aja. Jangan diisi puisi kutukan, kan ga sopan ya. But, karena ikutan challenge 30 Hari Bercerita di awal Januari 2019. Aku mendapat kebiasaan baru yang baik. Yep. Setiap nulis diawali bismillah. Nulis apapun. Akhirnya~ karena di awal udah berdoa tuh, mau nulis yang jelek-jelek jadi enggan. Tadinya mau menghujat dengan sejuta bahasa sarkas, beralih mendoakan biar ikhlas. Tadinya mau 'ghibah' ala-ala netizen, alhamdulillaah jadi munajat yang pasti lebih keren. Beneran. Emang harus dilakuin dulu tuh kalau kebaikan. Baru efeknya kerasa. Kalau mikir dulu ntar abis waktu. Jadi inget awal-awal kajian Kitab Tadzkiratussami' wal Mutakallim bareng Ustadz Nuzul Hafidzahullaah. Para ulama itu bergantung sama Allah-nya itu poool banget. Isti'anaknya kuat banget. Dikisahkan Imam Bukhari Rahimahullah kalau mau nyantumin satu hadits di kitabnya itu istikharah. Bayangin berap

Memaksakan Diri

Bismillaah.. Pagi ini.. Aku memaksakan bangun, memaksakan makan, memaksakan minum, memaksakan mandi, memaksakan bergerak, memaksakan berjalan, memaksakan menyapa, memaksakan tersenyum, memaksakan sumringah, memaksakan bertanya, memaksakan bercerita, memaksakan mengerti, memaksakan diam, memaksakan tertawa, memaksakan biasa saja, memaksakan bekerja, memaksakan bercanda, memaksakan mendengar, memaksakan tenang, memaksakan bungkam, memaksakan sabar, memaksakan ikhlas, memaksakan menerima. Kemudian suasana hatiku lebih baik. Alhamdulillaah. Segala puji hanya bagi Allah.

Catatan Harap

Bismillaah Jika kelak benar dibersamakan Pastilah setiap hari adalah perkenalan Satu hari baru yang kita lewati Akan menjadi sejumlah kosa kata baru dalam kamus kehidupan kita Ketika sesuatu itu menjadi yang kita sukai Semoga menjadi pemupuk mahabbah untuk menyemai taat Namun.. Saat hal itu menjadi yang tidak kita sukai Semoga hati ini telah cukup lapang untuk menerima, berlomba saling menasihati dan memperbaiki Teruntuk dirimu yang akan berteman abadi denganku InsyaAllah Aku tak pernah takut menerima seutuh manusia Dengan kurang-lebihnya Karena aku juga berharap ia menerimaku sebagai seutuhnya Dengan kurang dan lebihku InsyaAllah Aku selalu ingin belajar, mendengarkan ilmu baru, menambah wawasan baru Aku selalu berharap menjadi lebih baik dengan siapapun aku disandingkan Maka Aku sangat berharap bisa mendapat teman hidup yang sejalan sefrekuensi dalam berpandangan Dalam berislam, dalam kehidupan Hingga aku bisa lepas berproses Hingga aku bisa sempurna dalam mend

Tadabbur

Bismillaah Menjelang malam 29 Ramadhan 1440 Hijriyah Masjid Salman ITB Bandung Hari yang berat Kesengsaraan hari itu tak akan terbetik dalam benak manusia Kelak Aku akan Menjalani hari Yang berat Hisab yang alot Atas detik yang begitu banyak Namun singkat terasa di sana Yang Maha Pengampun Aku takut akan segala kesusahan hari-hari setelah ini Pun aku lemah melawan segala dunia ini Maka tetap tolonglah aku Ya Rabb Kuasai hatiku Kuatkan langkahku Bersamakan aku dengan orang-orang yang bersama menujuMu Yang mengerti akan beratnya hari itu Dan berusaha saling meringankan dengan berbekal taqwa padaMu

Bulan

Bismillaah Genap bilangan tanda berdua Ganjil bilangan sendiri tak jua Menghitung hari kehilangan Mengukur jarak kebersamaan Penaku menggores yang telah digoreskan Selaras ketentuan Tak selurus keinginan Lagi-lagi Hasratku harus selalu dimuat-ulang Dibuang-buang Dibilang-bilang Supaya surgaku tak hilang-hilang