Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Pelayaran

Aku berlayar, saat ini kapalku goyah Hatiku pergi Dan cintaku, entah kapan engkau kan kembali Aku berlayar, di lautan dambaan Namun keinginan hampa menemani Kemalasan hidup bersama hari Benarkah aku berlayar? Nahkodaku menjauh, mungkin Layarku, berlubang hingga ke ruang Aku berlayar? Apakah aku berlayar di lautan dambaan? Aku tak tahu kapan menepi Aku tak tahu kemana pergi Adakah ini kepada-Mu? Lautan yang dulu ku damba Ukirkan senyuman, untuk mereka Yang limpahkan cinta kasih Aku berlayar Namun bekalku habis Mengikis yakin Akankah aku berlayar? Tenggelam

Adilkan Kesedihan

Memang terkadang Kesedihan pedih perih Tak wajar, tak pantas Namun dunia Memang penuh ketidakadlian Karna Tuhan-lah Yang Maha Adil Potongan-potongan badan Dalam berbondong memohon "Apakah kamu tak tahu?" Memang terkadang Kesedihan dan kebahagiaan Itu tak wajar, tak pantas Takkan dapat berlepas Ketidakadilan mengintai Memburu, diburu ketakutan Kehilangan Menggerogoti nurani Tersobek Tercabik Hingga Tuhan adilkan Adilkan dunia Alam semesta

Hanya Engkau

Engkau hadirkan Ketenangan Ketentraman Engkau rasukkan Keindahan Kebahagiaan Aku manusia Engkau limpahkan Berlinang kesenyapan Termiuh-miuh Perlahan Terkapar Aku manusia Tak sanggup Tak mampu Tak kuasa Kuasa-Mu Keperkasaan-Mu Mengalun indah Dalam darah sang hamba Cinta Kasih Dengan Yang Terkasih Wahai Kasih Belenggu Rindu

Beda

Kadang manusia berpikir Beda Menyamakan Tentu ada yang tak sama Kadang aku berpikir Jika saja semua sama berpikir Maka dunia akan sesak Oleh pemikiran yang sama Sama-sama berpikir punya pulpen Semua manusia berburu pulpen Sama-sama berpikir punya mobil Semua manusia berlari memburu mobil Tak akan indah Semua sama Datar Tak ada gejolak Tak ada yang berarti Kadang manusia berpikir Untuk berpikir sama Bahkan mereka berpikir Tentang kesamaan kebersamaan pun tak sama Kadang manusia, aku berpikir Apakah manusia berpikir? Bahwa manusia berpikir Dan manusia tak pernah sama

Hidup-Mu

Rumah Allah, 20 September 2013 Betapa hidup Bersyukur hidup Alangkah hidup Merangkai hidup Aku hidup Ya Allah Karna Engkaulah Sang Maha Hidup Maka aku hidup Ya Allah Karna Engkaulah, Sang Kehidupan Tertatap pada-Mu Pada kehidupan Tetaplah tatap hidupku Ya Allah Walau aku hina dan fana Tetaplah tatap aku Ya Allah Walau aku sudah penuh dosa dan luka Tetapkan aku di jalan-Mu Ya Allah Biarkan aku tetap di jalan-Mu Tetapkan aku bersama-Mu Tuntun aku

Rinduimu

Wahai pembawa kelembutan hati Di mana ku temui keteduhanmu Bercengkrama dengan tingkahmu yang agung Berjumpa dengan ketenangan jiwamu Ya Rasul Air mataku mengalir menapaki sirahmu Darah menjadi keringatmu yang tak kau keluhkan Hinaan, caci maki kau balaskan do'a Manisnya wajah, dibilas dengan senyuman Meski berat beban pikul demi umatmu Sampai di batas waktu Saat Sang Tercinta menjemputmu

Apa?

Bahkan aku tak mengerti apa yang ku rasa kini Entah itu kehampaan Atau yang lebih dari hampa Entahlah Aku Rasanya telah hilang Rasa itu Rasa yang menenangkan itu Rasa keinginan itu Di mana kah? Tak tau lah

Jelek

Ya Rabb Aku makin seperti orang jelek yang dibicarakan kitab itu Aku makin seperti orang jelek yang ditakutkan para penyampai itu Aku semakin seperti orang jelek yang digunjingkan dan dikoarkan oleh toa mesjid Akankah aku kembali ya Rabb? Kapankah aku kembali ya Rabb? Bagaimana aku kembali ya Rabb? Mengapa sulit sekali kembali ya Rabb? Di mana tempatku dapat temukan jalan kembali ya Rabb? Aku telah lelah dengan diriku sendiri Aku telah lemah dengan nafsuku sendiri Aku telah lunglai bertikai dengan amarahku sendiri Aku, aku sepertinya lumpuh sebelum menghadapinya sendiri Ya Rabb.. Jadikanlah aku "kaki dan tangan"-Mu Rasanya aku tengah berkhayal Padahal jelas Rabb-ku tak pernah ingkar Maka, khayalan itu hanya menjadi khayalan tanpa kelanjutan impian Mewujud kenyataan

Melepas (Tantry)

Bismillahirraahmaanirrahiim Terhitung 27 jam sebelum melepas masa itu Di sana ada yang sedang sibuk Katanya dia mau melepas masa itu Bahagia sekaligus selalu merasa terkejut Rumah itu, mungkin akan lebih sering tak ku singgahi Dia akan melepaskan rumahnya Ah, mengapa begitu cepat? Rasanya sungguh berbeda Banyak cerita yang masih berdengung Banyak kata yang masih ingin berbaris Dalam 27 jam dari detik ini Dia akan memulai yang baru Semoga takkan pernah berganti Dari dalam Sangat dalam Pasti aku kan merindu Sangat kan rindu Penantianku yang masih berwaktu Telah ia capai 9/10 jalannya Semoga Hanya dapat berpanjat untuknya Semoga Hanya dapat bermunajat untuknya Kasih Allah selalu menyertai mereka Sayang Allah selalu melingkari mereka Cinta Allah selalu merangkul mereka Keberkahan ada dalam setiap detik kebersamaan mereka 09.00 WIB, 12 Oktober 2014 Selamat menempuh hidup baru Tantry Nurina Semoga Ardiansyah adalah imam dunia akhiratmu, semoga dirimu adalah perhi