Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Noda

Bismillaah.. Tentang bakti Begitu banyak telah aku lalaikan Setelah ¼ abad aku masih menyusahkan mereka Separuh hidupnya telah dihibahkan dengan nyata untukku Namun aku masih berpikir dalam berbagi Namun aku masih iri dalam memberi Namun aku masih merasa tak diadili Padahal berapa lama pun aku berbakti Takkan pernah sebanding dengan pengorbanannya bagiku Telah banyak cita yang mereka tanggalkan Telah banyak ikatan telah mereka usaikan Telah banyak keinginan telah mereka abaikan Demi anaknya Demi buah hatinya Shaqallaahu wa Rasuuluh Tak ada kebaikan yang lebih utama setelah bertauhid selain berbakti kepada keduanya Limpahkan aku hidayah Ya Rabb Suburkan baktiku bagi mereka Ikhlaskan niatku Berikan kebahagiaan dunia-akhirat kepada keduanya Jauhkan kami dari pertengkaran hebat di akhirat kelak Dan kumpulkan kami kembali di JannahMu Aamiin Yaa Mujiibassaa-iliin..

Alhamdulillaah

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Jumat, 27 Juli 2019 Diumumkan bahwa proyek penelitian ini akan dihentikan. Berita yang membuat syok 5 Universitas ternama Indonesia. Sempat ada perkataan dari beberapa teman di kantor, kurang lebih... "Sadar ga sih, berapa orang yang sudah ia dzolimi?!" MasyaAllah. Aku hanya yakin bahwa takdir yang menyertaiku saat ini adalah sebagian doa-doa yang telah aku panjatkan. Mendadak. Tapi Allah yakin bahwa saat inilah aku siap. Iya. Aku siap. Siap menempuh takdir baru yang lebih baik. Seperti yang selalu aku doakan. Tuntun aku supaya tak salah arah. Bimbing aku supaya tak salah langkah. Barokahkan pekerjaan baruku kelak. Mudahkan ia dalam beribadah kepadaMu. Ampuni segala dosaku. Limpahkan aku selalu nikmatMu. Alhamdulillaah bini'matihi tatimmush shalihat.

Menulis Detik-Detik Kematian

Bismillaah Tidak akan ada hati tanpa interaksi Baik lewat kata maupun raga Boleh bertukar cerita Atau melihat luka Kurang dari 48 kebelakang aku mengiringi detik-detik kematian Setiap harinya aku diarikan Jasanya yang telah bersedia untuk menyumbang sebagian tubuhnya Akan tercatat sebagai kebaikan Meski ia kini telah tiada Semoga harimu di alam sana dimudahkan Kek.. Diluaskan tempatnya, diterangkan sinarnya.. Semoga Allah berikan ampunan dan gantikan pahala berlipat-lipat Aamiin

Jangan Menyerah

Bismillaah Saat berkali kegagalan hadir Berkali juga diri ingin minggir Kemudian hati berpikir Apakah aku harus mangkir? Tapi bukankah itu sama saja aku tak memperjuangkan takdir? Aaah~ Pasti aku kurang dzikir Hingga hati lemah dan kikir Hmm~ Harus kususur lagi dari hulu ke hilir Niat, doa, dan ikhtiarku yang mungkin masih amatir

Kegundahan

Bismillaah.. Aku tahu, sebaik-baik wanita adalah ia yang diam di rumah. Mengurus suami dan anaknya. Berjihad dengan membantu setiap kebutuhan anggota keluarganya. Menjaga harta suaminya. Menjadi madrasah bagi anak-anaknya. Aku tak lupa itu. Dan aku iri dengan mereka yang bisa melenggang lurus menempuhnya. Namun bukankah setiap insan berbeda? Tak semua wanita bisa berdiam di rumah. Tak seluruh istri menjadi full time wife . Tak setiap ibu menjadi full time mother . Dan itulah yang sekarang di hadapanku. Antara harapan dan kenyataan. Antara teori dan praktik. Lalu bagaimana? Laa haula walaa quwwata illaa billaah.

Dikira..

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. "Aku kira Teteh bakal berubah... Setelah ikut kajian salafi, aku kira teteh bakal tertutup gimana gitu." Begitulah yang keluar dari lisannya. Ia, salah seorang sahabat perjuangan yang sudah lama tak bertemu. Malam itu sepulang kerja ia mengantar undangan pernikahannya. Setelah kata itu muncul diskusi pun terjalin. Mungkin ia banyak bertanya. Kenapa aku pindah haluan. Kenapa aku bisa mengikuti ustadz-ustadz tersebut. "Salafi kan gitu Teh, merasa paling benar. Padahal kan kajian lain sama, membahas Qur'an dan Hadits juga." Katanya... Terus.... "Pernah kan Teh, aku sama temen kajian ustadz salaf paginya. Pas siang ada yang tanya, "Kajian yang siang bukan Ustadz Salaf ya?" Gituuu Teh." Hmmmm... Aku muter otak. Ilmu yang sudah aku dapat gak boleh mencederai ukhuwah islam yang telah terjalin. Aku jelaskan selemah mungkin, aku jelaskan setoleransi mungkin. Aku harus ingat bagaimana saat dulu aku belum menerima

Seberapa Jauh Langkah

Bismillaah.. Tentang cita-cita. Mungkin telah banyak yang aku ubah. Dari dulu, katanya.. Aku orang yang setengah-setengah dan gampang menyerah. Hingga saat SMA, Allah pertemukan aku dengan semangat orang-orang shalih yang begitu kuat tekadnya, begitu gigih usahanya. Terinspirasi! Lalu kubuat diri semirip mungkin. Ya. Punya cita-cita. Punya visi. Punya misi. Dan segudang langkah-langkah kecil tuk mewujudkannya. Kuarahkan lurus. Kuniatkan dengan begitu banyak kebaikan. Namun nyatanya jalan tak semulus rencana-rencana. Kehidupan tak seindah angan-angan. Satu-persatu ia gugur dimakan usia. Hampir seperempat abad. Dan aku masih sering terbentur dengan banyaknya keinginan yang tak sesuai kemampuan diri. Setelah kususur kusisir-sisir.. Nyatanya aku sendiri yang salah. Tidak fokus pada tujuan dan malah banyak main-main di jalan. Berakhir dengan kelelahan raga dan kesiaan usia. Oh! Iyaaa.... Hilangnya gairah hanya perlu dibangkitkan dengan kisah perjuangan dulu yang pernah aku r

Kabar Fajar

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Tangisnya pecah ketika dingin raga sang ibu meresap menusuk daging-daging kalbu. "Ibu tiada?" lirihnya bergetar seraya melemah kaki menopang badan. Ambruk. Ternyata dewasa saja tak cukup untuk menanggung pedih kehilangan. Mereka yang mendengar jerit tangisnya menghambur saling menatap, saling bertanya, saling berpanik, lalu saling merangkul dan menyiramkan air mata. Pemilik rahim telah tiada. Ya, pemisahnya bukan lagi tentang ruang dan waktu. Namun kehidupan. Yang takkan bisa lagi melarung rindu lewat perahu, yang takkan bisa lagi meniup kangen lewat pesawat. Dalam rundung kesedihan, mereka lupa bahwa bapak mereka yang sebelum fajar telah mengabdi di rumah Tuhan tidak tahu bahwa sang istri akan segera dipusarakan. Hening akhir malam digaduhkan suara nyaring tangis berlarian, meraung memanggil sang bapak dari kejauhan. "Pak..! Pak..! Ibu, Pak.. Ibu.." , terengah nafas beradu tangis. Bapaknya yang tengah hikmad bermunajat menunggu sings

Belajar Menjadi Aku

Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Menjadi wanita harus banyak mengalah. Begitu kata mamah. Tak mudah kalau tak belajar dari sekarang. Harus dibiasakan bangun pagi, membersihkan rumah, menyiapkan sarapan, belum melayani baju atau perlengkapan kerjanya. Apalagi kalau ada anak, harus sibuk juga dari mulai membangunkan, memandikan, memberinya makan, menyiapkan harinya ke sekolah dan lain sebagainya. Itu kalau kamu tidak bekerja. Harus nambah extra tenaga dan extra sabar kalau Allah takdirkan masih harus membantu keluarga secara finansial. Jika satu hal di atas ada yang salah, kemungkinan besar seluruh anggota keluarga hari itu akan mengalami rasa tidak nyaman sepanjang hari. Apalagi jika tidak ada usaha memperbaiki dengan perbuatan atau kata maaf, mestilah suasana kacau menghinggapi hati. Menjadi istri harus banyak mengalah. Begitu pesan mamah. Memiliki suami itu berarti kamu punya seorang bayi besar yang harus siap sedia dilayani. Disenangkan lahir batin. Manut atas segala perintah dan

Hakikat Membersamai

Bismillaah Tentang setia Kamu tak bisa mengukurnya dari rupa Tentang bahagia Kamu tak bisa menilainya dari raga Ada manusia yang disandingkan untuk menjaga Menjadi pemelihara Saat ia ikhlas dan sabar dengan garis takdirnya Setulus itu Ia torehkan senyum atas setitik suka Jika hidup ini hanya dikaitkan dengan keberuntungan dan kebahagiaan Di manakah letak mereka yang paling sengsara? Saat mereka sudah tak betah lagi di dunia Bahkan sudah muak lagi dengan derita dalam dirinya Adanya alam setelah kematian Adanya balasan atas segala ujian Adanya ganjaran atas seluruh kebaikan Itulah yang menjadi harapan Itulah yang menjadi tumpuan Saat hidup serasa sudah tak lagi hidup dengannya ------------------------------ Perjuangan dua orang istri, dua orang ibu, dua orang nenek. Menemani sang suami, ayah dari anak-anaknya, kakek dari cucu-cucunya. Ditengah himpitan kertas alat tukar yang semakin mencekik. Mereka tetap sabar dan mengelus lembut kekasihnya. S

Kenyataan Imaji

Bismillaah Tak ada yang membuatku sangat ingin Melebihi ilmu dan ketaatan Hati ini menggebu Tatkala dihadirkan selayang potret Yang dalam sekejap saja Ia mencuri sebagian diri Segera ingin pergi membersamai Segera ingin bertemu dan menemani Angan sering alpa dari kenyataan Namun kadang, kenyataan lebih indah dari bayangan Semaikan terus doa Suburkan terus usaha

Telepon Genggam

Bismillaah Beberapa jam lalu handphone-ku tidak berdering Namun ada sebuah chat dan miscall dari seorang saudara Selang 10 menitan ia berdering Sudah kutinggikan volume deringnya Hanya ingin bercakap Menanyakan kabar Meluruskan cerita akhir bulan kemarin Samar kudengar Ada nasihat yang selalu terselip untuk menenangkanku Katanya, "Harta yang disedekahkan kepada keluarga akan selalu cukup dan berujung berkah. Meski tak ada simpanan. Allah akan selalu menolong saat ada kesulitan lain. Jangan khawatir, kelak akan menjadi pelajaran. Kelak kamu akan menemukan pria yang juga menyayangi dan sangat dermawan pada keluarga." Selalu. Air mataku tak kuasa dibendung. Semoga keyakinanku utuh. Semoga percayaku penuh. Janji Allah tak pernah ingkar.

Doa Pagi

Bismillaah Setiap kesulitan yang menimpa adalah akibat dosa. Maka ampunilah aku Ya Rabb.. Mudahkanlah urusanku hari ini dan seterusnya. Taatkan aku pada setiap perintah dan laranganMu.. Kuatkan dan istiqamahkan aku.

Kelebat Acak

Sejak lama aku berdiri Dalam sepinya rongga hati Tak satu pun burung Mampu menjawab Hanya pada-Mu kubertanya Lewat setiap sujudku ini Siapakah nanti Cinta untukku Wahai penilai hati, lihat batinku Nyaris bernanah karena luka tersayat Merana menantikan kisah dan kasih hidupku Rahasia itu hanya Kau yang tahu Namun aku tak mau jadi tuna cinta Tuntun hatiku dalam sabar menanti jodohku Hanya pada-Mu kubertanya Lewat setiap sujudku ini Siapakah nanti cinta untukku Wahai penilai hati, lihat batinku Nyaris bernanah karena luka tersayat Merana menantikan cinta dan kasih hidupku Rahasia itu hanya Kau yang tahu Namun aku tak mau jadi tuna cinta Namun harus kuikhlaskan semua nasib cintaku Pada-Mu  ---------------------------------- Menanti Cinta oleh Melly Goeslaw Dipopulerkan oleh Krisdayanti dalam Soundtrack Film Ketika Cinta Bertasbih Hati lagi lebay~ Tetiba inget liriknya. Makin lebay aja~ Ya Allah... Dulu mikirnya lirik ini alay. Sekarang aku yang ternyata alay. Ta

Sadar Diri, Sadar Potensi

Bismillaah Dulu banget, pernah baca artikel di web Unpad. Random gitulah baca-baca karena sambil nunggu bimbingan skripsi. Ngenet depan SBA. Nemu lah artikel yang berkesan banget dan menarik banget buat aku. Isinya tentang obat. Yang diwawancara itu Prof. Moelyono dosen Farmasi Unpad, beliau menjelaskan bahwa indonesia itu harusnya lebih unggul dalam industri herbal atau fitofarmaka karena alam kita sangat-sangat kaya. Dan hal tersebut yang bisa membuat negara kita adidaya. Btw. Dulu dijajah karena saking kayanya kita sama rempah-rempah kan? Then why kita harus nganut ke pengobatan sintetis. Bukankah lebih baik kembali lagi ke alam? Selain membuat Indonesia lebih berdaya, obat herbal efek sampingnya minim. Ga akan tuh bikin kita sakit ginjal atau sakit lambung karena minum obatnya keseringan atau kebanyakan. Prof memaparkan juga bahwa, emang sih obat herbal itu kerjanya lambat. Ya ga akan hari ini minum beberapa menit kemudian langsung enakan. Paling cepetnya sebulan! Tapi

Memilah dan Memilih

Bismillaah Jiwa seringkali mengeluh lelah Saat langkah-langkah kembali salah arah Aku ingin sudah Namun tujuan belum berbuah Kadang ia bertanya pada diri Apakah terlalu tinggi? Padahal aku mengukur diri Tak harapkan yang sungguh idaman hati Aku hanya perlu ia yang bersahaja Sederhana fisik dan rupa kala dipandang Selaras akal dan rasa kala berbincang Aku hanya ingin yang sedikit lebih Dalam hal agama dan tanggung jawab Karena wanita sejatinya lemah Karena lelaki hakikatnya qudwah Pertemukan aku Ya Rabb Dengannya yang saling merasa bahwa surgaMu terasa dekat Dekatkanlah Ya Rabb Dengannya yang saling memiliki dalam taat dan nikmat Mudahkanlah Segerakanlah Tepatkanlah Dan ampunilah segala dosaku Jika ia menjadi penghalang aku menjemput rezekiku

Allah Semaikan Pahala pada Setiap Langkah Ikhtiar

Bismillaah Tidak ada yang sia-sia Karena bahkan yang terbetik dalam hatimu bernilai Ia bisa menjadi pahala jika baik Namun menuai dosa jika buruk Tidak ada dosa yang tidak dibenci manusia Dan tidak ada kebaikan yang tidak disukai manusia Maka menjadi baik dalam setiap langkah adalah keharusan Karena itulah yang menjadikan kita sebaik-baik manusia Tidak semua kebaikan selalu manis dikecap Kadang di awal atau dalam prosesnya ia pahit, kesat, berduri, membuat nyeri Namun untuk mereka yang percaya Bagi mereka yang beriman Semua akan berbuah kenikmatan abadi Mereka tidak khawatir Tidak pula bersedih hati atas segala kegagalan Atas segala detik ikhtiar yang menguras habis diri-diri mereka Karena mereka yakin Karena mereka percaya "Annaa wa'dallaahi haqq"