Langsung ke konten utama

Hakikat Membersamai

Bismillaah

Tentang setia
Kamu tak bisa mengukurnya dari rupa
Tentang bahagia
Kamu tak bisa menilainya dari raga

Ada manusia yang disandingkan untuk menjaga
Menjadi pemelihara
Saat ia ikhlas dan sabar dengan garis takdirnya
Setulus itu
Ia torehkan senyum atas setitik suka

Jika hidup ini hanya dikaitkan dengan keberuntungan dan kebahagiaan
Di manakah letak mereka yang paling sengsara?
Saat mereka sudah tak betah lagi di dunia
Bahkan sudah muak lagi dengan derita dalam dirinya
Adanya alam setelah kematian
Adanya balasan atas segala ujian
Adanya ganjaran atas seluruh kebaikan
Itulah yang menjadi harapan
Itulah yang menjadi tumpuan
Saat hidup serasa sudah tak lagi hidup dengannya

------------------------------

Perjuangan dua orang istri, dua orang ibu, dua orang nenek.
Menemani sang suami, ayah dari anak-anaknya, kakek dari cucu-cucunya.
Ditengah himpitan kertas alat tukar yang semakin mencekik. Mereka tetap sabar dan mengelus lembut kekasihnya.
Saat lelaki yang dulu sangat dia jadikan tumpuan, kini sudah bertahun lamanya hanya bisa terbaring atau duduk atau berjalan beberapa langkah saja. Melawan sesak, lemah, dan gemetar.

Mawar, 2/1 & 2/2