Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Klise

Banyak keinginan yang berbentur kenyataan Kenyataan bahwa aku tak seperti wanita kebanyakan Kenyataan bahwa aku tak seperti anak kebanyakan Kenyataan bahwa aku tak seperti mereka yang kebanyakan Ah Mengapa aku membandingkan? Berkeluh tentang takdir yang telah digariskanNya Apa berarti aku merasa lebih baik dalam merangkai cerita? Angkuh sangat Ah Bukan.. bukan itu Tepatnya aku hanya lemah dalam menghadapi hingga memunculkan berbagai alasan Bahkan menjadikan alasan takdir sebagai pembela Ah Bodoh Memang kurang imanku Memang miskin ilmuku Memang bejad adabku Kapan aku lepas? Kapan aku benar mendewasa?

Profesi

Usia hampir kepala dua setengah Waktu telah habis hampir seperempat abad Aku masih duduk, berbaring, berdiri Dengan tanda tanya Ingin menjadi apa? Setelah sekolah wajib habis 12 tahun Setelah kuliah sarjana habis 6 tahun Setelah bekerja di 3 tempat Tak menemukan keinginan Tak mencintai Tak juga membenci Aku kira kegalauan takkan kutemui setelah lulus Aku kira kepuasan kan ku sambangi setelah wisuda Nyatanya manusia tak tahu Nyatanya manusia serakah Nyatanya aku manusia yang tak tahu dan serakah Aku kira akan bahagia Ternyata biasa saja Aku kira akan berghirah Ternyata banyak malasnya Ah~ Yang salah memang hanya aku Kurang bersyukur Kurang bersabar Kurang semangat Kurang bisa melawan diri Kurang mampu benahi hati Tiap hari hanya berkhayal dan memuaskan diri Lalu merenung sedih Untuk apa aku begini? Apa yang aku cari? Apa yang aku ingini? Mengapa jadi kurang percaya diri? Mengapa jadi kurang menjaga janji? Mengapa jadi kurang segalanya begini? Segera! H

Mulai Lagi Deh

Rasa-rasanya Kebanyakan medsos ngomongin nikah Yang belum nikah dianggap ga bijaklah Muluk-muluklah Ngedeseeeek orang buat nikah Menganggap Kalau sendiri (read : jomblo) tuh sesuatu yang memalukan Tapi.. Pernah mikir ga sih.. Kenapa dia belum nikah padahal usia udah setua itu? Kenapa dia belum nikah padahal udah sesukses itu? Kenapa dia belum nikah padahal udah semapan itu? Kenapa dia belum nikah padahal orang tuanya udah ngebet dapet cucu? Kenapa dia belum nikah padahal pasangannya udah ada? Kenapa dia belum nikah padahal dia ngomongin pengen nikah terus? Kenapa?! Kenapa?! Kenapa?! Keseeeeel!!! Semua orang tuh punya alasan sendiri dibalik pertanyaan kenapa itu! Ga semudah itu menjustifikasi orang lain Ga semudah itu menuduh yang ga baik pada orang yang sebetulnya bukan melambat-lambat tapi hanya waktunya belum tepat Hanya kondisinya belum mantap Nyinyir Sindir Lupa kalau manusia tuh kompleks dengan segala rincian kehidupannya

Permainan?

Jika hanya sekedar rasa Banyak cara dapat kuraba Jika hanya sekedar kata Banyak tempat bisa kutata Jika hanya sekedar bahagia Banyak kesenangan bisa kurangka Namun.. Sudah bukan saatnya bersenang-senang Bukan waktunya bercanda-gurau Kesejatian tak ditempuh dalam permainan

Buku Thibbun Nabawi

Bismillaah Sebetulnya.. Ini buku belum selesai dibaca 😅 Soale~ ternyata~ perlu konsentrasi, highlight, dan pencatatan Like another medical books Tapi ini buku paling bikin aku calangap Karena sadar betapa.. diri ini begitu miskin akan ilmu dan iman 8 Hijriyah atau sekitar 1432 tahun yang lalu buku ini ditulis oleh seorang Ulama Besar Islam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, beliau seorang Ahli Sejarah, Ahli Fiqih, Ahli Hadits, dan berbagai ilmu lainnya Selain itu.. beliau juga ahli dalam ilmu kedokteran baik yang berhubungan dengan kejiwaan pun kedokteran secara umum Kebayang ga sih, 1432 tahun lalu guys Listrik ga ada, perjalanan paling cepet pakai kuda atau unta malah banyak yang menempuh dengan jalan kaki, nulis tuh ga bisa kek kita sekarang yang praktis banget Betapa banyak kesulitan zaman itu namun tak menghalangi seseorang untuk menuntut ilmu atau menghasilkan karya Effort yang mereka keluarkan jauh.. jauuuuuh banget dari kita yang sekarang dapet ilmu tuh cenderung effortless