Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Kuatlah..!

Bismillaah Ba'da shubuh tadi entah apa pemicunya, ia kembali bercerita. Tentang wanita-wanita kuat yang menginspirasinya, tentang kegundahan-kegundahan kecil yang ia abaikan di alam nyata namun membekas di Sukma, tentang pertanyaan-pertanyaan yang hingga kini usia pernikahannya menginjak seperempat abad belum juga ia ketahui jawabnya. Aku mendengar dari kejauhan, betapa hidup telah banyak menghabisi banyak manusia. Mereka yang lemah akan binasa dalam kehinaan, seperti bunuh diri atau jadi gila. Mereka adalah 'korban' dari 'kebodohan' menjalani hidup. Memang, semua sudah digariskan Tuhan, namun berusaha untuk tetap waras juga salah satu takdir yang telah digariskan. Manusia itu kuat, katanya. Dan benar, ada manusia yang melampaui batas, melesat lebih dari kebanyakan manusia. Orang-orang menyebutnya jenius, langka, dewa, super, luar biasa, spesial, istimewa, dan sebutan sejenisnya. Ada hal yang sama dari manusia sejenis itu, kerja keras dan kontinuitas. Sambil menulis

Pupus?

Bismillaah Sebagian darat menggeser, sebagian tenggelam Lautan semakin dalam dan luas Hati semakin jauh dan sunyi Gelombang sudah menggulung tak karuan Satu kali ia bersama garis lurus tanpa lekuk Lain hari ia berlekuk tanpa lurus Ada yang putus! Bagian mana yang harus diurus? Tapi ia tahu betul bahwa kini ia tak sejurus

Untukmu

Bismillaah Ada kata-kata yang tak sampai Ia memilih takdirnya untuk memusarakan diri Tentang ucapan selamat tinggal Tentang permintaan maaf Tentang penjelasan Kata-katanya hanya sempat tertulis atau terketik Kemudian ditiadakan Apakah Jika saja kata-kata itu disampaikan Semua akan menjadi lebih baik? Ataukah Malah memperburuk hubungan-hubungan yang sudah sangat busuk? Aku tak tahu apakah aku menyesal atau bersyukur Serpihan hikmah masih bercecer Mungkin sepanjang waktu masih harus terus aku pungut Untuk tahu Bahwa Urung bukan berarti murung

Iro

Bismillaah Untuk kesekian kalinya ia membuka galeri foto di gawainya. Membuka beberapa file yang dalam benaknya mungkin akan menarik. Perpaduan warna, dari yang terang, kontras, gradasi, pastel, hingga monokrom. Langit, awan, laut, pemukiman, perahu, bunga, cahaya, bayangan, pasir, atau garis abstrak yang telah disuguhkan oleh fotografer, desainer grafis, ataupun seniman profesional. Kesemuanya, tampak datar. Tak mengubah hatinya. Seluruhnya, tampak hampa. Tak menyentuh. Tapi ia mencoba lagi, mengganti wallpaper layar utama dan layar kunci gawainya berkali-kali. Tetap, tidak ada yang menarik. Gambar-gambar baru itu tampak membosankan. Hingga ia terus menggantinya lagi dan menggantinya lagi. Sebentar, siapa yang salah? Kepalanya berdenyut. Ia akan coba cara yang lain. Mungkin dengan menghapus total data aplikasi home launcher-nya akan membuat layar gawainya yang membosankan itu lebih baik. Ia akan mencobanya. Tapi mungkin ia harus mencoba sesuatu yang lebih dari menghapus data apli

Temali

Bismillaah Seiring mendewasa satu-persatu ikatan merenggang, lalu putus. Berganti ikatan lain yang tidak terlalu erat sehingga mudah putus. Atau sebaliknya, bahkan terlalu erat hingga ikatan lainnya pupus. Yang kita sebut tetangga, teman, keluarga, ia berkurang dan bertambah. Entah sebab lahir-mati, hubung-putus, atau jauh-dekat. Pada akhirnya nanti kita kembali sendiri, karena tak ada satupun yang bisa bersama untuk mati. Kecuali memang ditakdirkan mati bersama, atau bersama bunuh diri. ¹0.¹².²0¹9

Cukupkanlah

Bismillaah Kamu tak apa, meski tak ada manusia yang mengerti Kamu tak apa, meski tak ada manusia yang bisa diajak berbagi Kamu tak apa, meski sendiri meski tak ada yang menemani Kamu tak apa, meski melawan segala kegelisahan hati Kamu tak apa, meski sebentar-sebentar ragu menghantui Kamu tak apa, meski belum terlihat celah cahaya menerangi Kamu tak apa, meski tertatih menguatkan kaki Kamu tak apa, meski terseok gelombang mengoyak nurani Kamu tak apa, meski beribu bantahan membersamai Kamu tak apa, meski seluruh semesta membelakangi Kamu tak apa, sungguh kamu tak apa Karena seorang pernah berkata : Barangsiapa yang menginginkan pelindung, maka Allah cukup baginya. Barangsiapa yang menginginkan teladan, maka Rasulullah cukup baginya. Barangsiapa yang menginginkan pedoman hidup, maka al-Qur’an cukup baginya. Barangsiapa yang menginginkan peringatan maka kematian cukup baginya. Dan barangsiapa tidak cukup dengan semua itu, maka neraka cukup baginya.

Menjadi Aku

Bismillaah Menjadi aku yang berislam Menjadi aku yang beriman Menjadi aku yang berusaha berihsan Menjadi aku yang sederhana Menjadi aku yang biasa Menjadi aku yang penuh cita Menjadi aku yang terus berusaha lebih baik dari sebelumnya Menjadi aku yang tepat janji Menjadi aku yang jujur tak khianati Menjadi aku yang menghamba pada Ilahi Menjadi aku yang pasrah terhadap setiap takdir yang terjadi Menjadi aku yang memupuk percaya diri Menjadi aku yang haus akan ilmu Menjadi aku yang tidak menjadi yang lain Menjadi aku.. Yang tidak membandingkan hidupku dengan hidup orang lain Pada kesamaan usia, pada kesamaan gender, pada kesamaan pendidikan, setiap orang punya cerita juang dan faktor-faktor yang berbeda. Maka sudah seharusnyalah aku hanya berusaha menjadikan cerita hidupku lebih bermakna. Untukku, untuk orang-orang yang senantiasa mencintaiku.

Jangan Buru-Buru

Bismillaah Sewaktu kecil saat masih balita aku ingin menjadi siswa SD. Setelah menjadi siswa SD aku ingin menjadi siswa SMP. Setelah menjadi siswa SMP aku ingin menjadi siswa SMA. Setelah menjadi siswa SMA aku ingin menjadi mahasiwa. Setelah menjadi mahasiswa aku ingin menjadi pekerja. Setelah menjadi pekerja aku ingin kembali menjadi anak balita. Jika saja aku bisa kembali, tolonglah diri ingat pesanku saat ini : "Nikmatilah setiap waktumu, tidak usah berandai jadi apa atau siapa. Tidak usah ingin cepat-cepat berkembang atau bertumbuh karena setiap orang niscaya akan melalui setiap tahapan dalam hidupnya tanpa kamu berusaha meraihnya. Maka bacalah, kenalilah, dan nikmatilah kehidupanmu setiap saatnya." 06.¹².²0¹9

Fitrah

Bismillaah Ini tentang rindu yang tetiba bertamu Jauh dalam relung kalbu Entah kepada apa dan siapa Ia menjalar Keluar Menyebar Sekilas ia ragu Sejurus kemudian membeku Ada liku-liku Yang menjelma bak serdadu 0³.¹².²0¹9

Kuatlah, Istiqamahlah

Bismillaah Sungguh aku ridho Jika saja memang kegagalan dan kehilanganku sebelum-sebelumnya adalah jalan pengantar hidayah Untuk itu jangan pernah lagi Engkau cabut Ya Rabb Jangan pernah buat aku berbalik ke belakang lagi Jangan pernah buat aku menoleh lagi Jika saja memang kegagalan dan kehilanganku adalah satu-satunya jalan pengantar hidayah Sungguh aku ridho Maka istiqamahkanlah aku di jalanMu

Desember

Bismillaah Ini hari Ahad, tertanggal 1 Desember tahun 2019. Aku terbangun sejak pukul 01.00 WIB. Alarm di gawai yang terletak tepat di pinggir bantal terdengar begitu mengganggu dan menyelamatkanku dari mimpi yang terasa panjang dan alot. Dengan kelopak mata yang begitu erat ikatannya aku memaksakan diri untuk mencari 'sang pengganggu', mematikan alarmnya, dan merasa-rasakan dengan terpejam. "Apakah aku harus bangun atau kembali melanjutkan tidur?" Mungkin aneh, mengapa aku memasang alarm dini hari, dari pukul 00.00 WIB, selang waktu 30 menit ke alarm berikutnya 00.30 WIB, lalu 01.00 WIB, 01.30 WIB, 02.00 WIB, 02.30 WIB, 03.00 WIB, 03.30 WIB, 04.00 WIB, dan berakhir pada pukul 04.30 WIB. Seluruhnya adalah usahaku untuk bangun lebih pagi dan mencari keberkahan lebih pagi. Kemarin, 30 November 2019 sekitar pukul 20 WIB sebelum tidur aku meniatkan diri mendengar murottal Quran sambil menghafal. Handsfree sudah terpasang, lalu aku membuka gawaiku. Tapi layar homescr

Baju Tidur Mamah

Bismillaah Berbulan lalu Mamah ingin membeli baju tidur, sejak ingin lalu berlarut memilih kemudian mantap memutuskan. Ia akan membeli baju baju tidur dua pasang, satu berwarna merah cabai menyala dengan lengan pendek dan celana panjang, satu lagi berwarna biru tosca terang berlengan dan bercelana panjang. Mamah memesannya via market place online, aku bantu membayarkan via mobile banking dari rekening gajiku. Setelah menunggu kurang dari 5 hari pesanan tersebut akhirnya hadir di rumah. Dan kedua baju itu, kekecilan. Mengatasi hal tersebut Mamah 'menjualnya' kepada adikku karena bulan depan sudah ditetapkan bahwa uang jajan bulanannya akan dipakai untuk mengganti sehingga Mamah bisa memesan baju tidur baru. Ternyata bulan selanjutnya Mamah belum memutuskan untuk berbelanja lagi, bulan depannya, bulan depannya, atau bulan depannya aku diberhentikan dari pekerjaan. Dan uang baju tidur itupun terpakai keperluan rumah tangga.  Dan sampai saat ini aku belum bisa membelikannya baju ti

Menjadi Diri Sendiri

Bismillaah Sebuah kutipan sederhana namun tak ringan pengejawantahannya. Saat menjadi diri sendiri bukan berarti kita tak peduli dengan orang lain, bukan pula menjadi seperti apa yang diinginkan orang lain. Tidak bermuka dua, tidak bertopeng, tidak pula kehilangan muka dan berusaha cari muka. Menjadi diri sendiri sekali lagi bukan perkara mudah. Pengasuhan dan pengasihan sejak sebelum dilahirkan ke dunia menjadi titik tolak terbentuknya karakter diri. Dan orang tua memainkan peran vital dalam kisah anaknya. Menjadi diri sendiri bisa jadi sangat tidak nyaman ketika hakikat pribadi tak sesuai nilai yang dianut semesta, baik itu nilai agama, nilai negara, nilai budaya, nilai suku, atau bahkan nilai tiap individu yang bersinggungan dengannya. Manusia sejatinya menyukai hal-hal yang sefrekuensi, saat berbeda gundah kerapkali merongrong jiwa. Namun tak ada satupun manusia yang mampu memenuhi segala kehendak dan nilai. Maka dengan berpegang teguh pada yang kita yakini sebagai kebenaran sejati