Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Unduh Data

 Bismillaah Kebiasaan, tiba-tiba ingin ngurusin akun Instagram yang sudah aku follow. Berlanjut ke keinginan ngubah preferensi explore-nya yang isinya artis, gossip, berita ga penting duniawi lainnya. Cari-cari di pengaturan ga ketemu gimana caranya ngubah tu feed explore. Merembet ke atur-atur notifikasi, saved posting, dan lainnya. Ada satu fitur menarik yang belum pernah dicoba. Unduh data. Ga tau juga hasilnya kaya apa karena emang udah hampir setahun off aktivitas sosial sama temen di IG. Tapi feed dan IgStory sebelumnya memang diarsipkan. Baiqlah, klik unduh. Masukin email, masukin password. Katanya nunggu 24 apa 48 jam ya. Karena pihak Instagram butuh waktu untuk proses data tersebut. Ternyata ga butuh waktu sehari, email tersebut datang beberapa jam kemudian. Aku unduh data tersebut, cukup kecil, hanya sekitar 25MB. Selesai mengunduh aku coba buka satu persatu. Voilà!! SEMUANYA ADA. Feed dan story, bahkan komentar-komentar dari awal akun Instagram tersebut dibuat, riwayat penca

Memohon Petunjuk

 Bismillaah اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ (وَيُسَمِّى حَاجَتَهُ) خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: فِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ  “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan ke-Mahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu yang Mahaagung, sungguh Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui seda

Merindu

Bismillaah Bawalah aku pada pusat kedamaian Di mana hati tak sempat goyah Di mana tentram tercapai sudah Tuntunlah aku pada pusat keabadian Tidak fana termakan usia Tidak lapuk terserang duka Apa yang membuat seorang bertahan? Jika saja bukan karena iman Sungguh dunia banyak suguhkan Baik sihir nyata atau fatamorgana

Hari Seratus

Bismillaah Teringat kisah hari 100, saat itu Rasulullaah - shallallahu 'alayhi wasallam - membagi-bagikan harta rampasan perang di lembah Hunain kepada para petinggi kaum yang masih mualaf, masih lemah imannya. Mereka memperoleh harta yang sangat banyak, setiap orang mendapat ± 100 ekor unta, 100 uqiyah emas, 100 uqiyah perak, 100 ekor domba, dan 100 lainnya. Semua orang menerima harta rampasan, kecuali kaum Anshar, orang-orang asli Madinah yang menjadi penolong Nabi dan kaum Muhajirin. Mereka tidak mendapatkan sedikitpun harta. Kaum Anshar pun terasa mengganjal dalam hatinya, mereka terpukul, sebagian mereka saling berbicara, "Mengapa ya Rasulullah melupakan kita? Apakah karena Rasulullah sudah bertemu dengan kaumnya, sudah ke Mekkah, sudah menang, sudah membebaskan kaumnya sehingga lupa dengan kita?" Salah satu pimpinan mereka yaitu Sa'ad bin Ubadah - radhiyallahu 'anhu - akhirnya menghadap kepada Rasulullah - shallallahu 'alayhi wasallam - dan berkata, &quo