Langsung ke konten utama

Belajar Menjadi Aku

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Menjadi wanita harus banyak mengalah.
Begitu kata mamah.

Tak mudah kalau tak belajar dari sekarang. Harus dibiasakan bangun pagi, membersihkan rumah, menyiapkan sarapan, belum melayani baju atau perlengkapan kerjanya. Apalagi kalau ada anak, harus sibuk juga dari mulai membangunkan, memandikan, memberinya makan, menyiapkan harinya ke sekolah dan lain sebagainya. Itu kalau kamu tidak bekerja. Harus nambah extra tenaga dan extra sabar kalau Allah takdirkan masih harus membantu keluarga secara finansial.
Jika satu hal di atas ada yang salah, kemungkinan besar seluruh anggota keluarga hari itu akan mengalami rasa tidak nyaman sepanjang hari. Apalagi jika tidak ada usaha memperbaiki dengan perbuatan atau kata maaf, mestilah suasana kacau menghinggapi hati.

Menjadi istri harus banyak mengalah.
Begitu pesan mamah.

Memiliki suami itu berarti kamu punya seorang bayi besar yang harus siap sedia dilayani. Disenangkan lahir batin. Manut atas segala perintah dan larangannya, selama tak menentang Allah dan RasulNya. Surga dan nerakamu ada padanya. Jangan ngeyelan, banyak nuntut, kurang bersyukur atas harta yang ia amanahkan, karena itu buah pertengkaran. Dan ingatlah, syaithon selalu ingin suami-istri bercerai maka janganlah menolong langkah-langkahnya.

Menjadi ibu harus banyak mengalah.
Begitu contoh mamah.

Dari mulai makanan, pakaian, tenaga, kesukaan, waktu, semua telah dihibahkan dengan ikhlas bagi anaknya. Menghabiskan makanan yang tak habis dimakan, memberikan seluruh sisa waktunya untuk merawat, membimbing, menenangkan, mengomeli, setiap aspek kehidupan anaknya agar ia menjadi pribadi yang berguna dan beradab pada Tuhannya, pada alam semesta.

Menjadi aku harus banyak belajar.
Begitu aku bertuah.

Karena aku ingin menjadi manusia yang tak merugi. Yang disayangi penduduk langit dan bumi. Seperti mamah, yang telah berusaha menjadi sebaik manusia yang bermanfaat bagi keluarga.

Komentar