Langsung ke konten utama

Beruntun

Bismillaah

Hari ini aku ditolak
Tanpa penjelasan
Seperti yang sebelum-sebelumnya
Aku harus bermuka dua
Memasang gembira

Kemudian aku ditinggalkan
Bukan dengan jarak
Bukan dengan waktu
Namun dengan perpindahan alam

Kakek yang dua atau tiga minggu lalu sempat berbincang banyak denganku

Andai aku sibuk mencatat kosa kata basa sunda yang terlontar dari lisannya mungkin kamus basa sundaku bertambah banyak

Kakek ceria
Saat anaknya menelepon menanyakan kabar
Ia berprasangka baik akan pulang dua atau tiga hari kedepan
Iya
Beliau pulang
Benar-benar pulang

Kakek bercerita
Mulai dari makanan kesukaan, pekerjaan sehari-hari, karakter orang-orang desa, bagaimana hidup bertetangga dan berumah tangga.
Aku sibuk mendengarkan, menikmati setiap alunan.
Orang tua dahulu yang bersahaja pun berwibawa.

Kakek mendoakan
Setelah percakapan kita yang panjang, ia mendoakanku mendapat pasangan yang budiman, berketuhanan, dan sangat penyayang. Beliau berpesan, jangan lupakan ridho ibu dan bapak. Karena rusak hubunganmu dengan mereka, rusak hubungan dengan keluarga.

Kakek sudah tidak ada
Maafkan janjiku pasti takkan terpenuhi untuk suatu saat berkunjung ke Situ Cileunca menemui kakek untuk bersama makan singkong manis yang dibakar itu.
Semoga seluruh amal ibadah kakek diterima.
Semoga seluruh keluarga selalu mendoakan dan beramal untuk kakek.
Semoga seluruh dosa dan kesalahan selama di dunia diampuni dan dimaafkan.

Sampai jumpa Kek..
Semoga Allah karuniakan kita pertemuan kekal dan nikmat.

Komentar