Langsung ke konten utama

Postingan

Kepada Diriku yang Jauh

Bismillaah Aku ingin menyentuhmu Mengecup dalam setiap inci dalam ragamu Aku ingin menatapmu Menyesap lembut setiap ruang nuranimu Aku ingin menjadi dirimu Bagaimana engkau bisa tetap berdiri sekuat itu Berjuang sehabis itu Berdoa setulus itu Berharap sepasrah itu Aku ingin menjadi dirimu Wahai engkau, diriku yang dulu

Dua Kosong Dua Kosong

Bismillaah Tahun 0 Tahun 20 Tahun 020 Tahun 2020 Kemana takdir akan membawaku? Kemana aku akan membawa takdir? Kemana Tuhan akan membawaku? Kemana aku akan 'membawa' Tuhan? Maha Suci Ia atas segala apa yang aku katakan Dengan tanpa kata-kata Gerak hati Langkah jiwa Satu persatu didengar olehNya 01/20 1.18 PM

Diamlah

Bismillaah Kemudian aku diam Aku pura-pura diam Aku memilih diam Aku mengharuskan diriku untuk diam Melakukan memang bukan selalu ingin Keadaan, perasaan, lawan, keyakinan Menjadikan sesuatu terwujud Atas izinNya 29/12/19 8.36 PM

Kuatlah..!

Bismillaah Ba'da shubuh tadi entah apa pemicunya, ia kembali bercerita. Tentang wanita-wanita kuat yang menginspirasinya, tentang kegundahan-kegundahan kecil yang ia abaikan di alam nyata namun membekas di Sukma, tentang pertanyaan-pertanyaan yang hingga kini usia pernikahannya menginjak seperempat abad belum juga ia ketahui jawabnya. Aku mendengar dari kejauhan, betapa hidup telah banyak menghabisi banyak manusia. Mereka yang lemah akan binasa dalam kehinaan, seperti bunuh diri atau jadi gila. Mereka adalah 'korban' dari 'kebodohan' menjalani hidup. Memang, semua sudah digariskan Tuhan, namun berusaha untuk tetap waras juga salah satu takdir yang telah digariskan. Manusia itu kuat, katanya. Dan benar, ada manusia yang melampaui batas, melesat lebih dari kebanyakan manusia. Orang-orang menyebutnya jenius, langka, dewa, super, luar biasa, spesial, istimewa, dan sebutan sejenisnya. Ada hal yang sama dari manusia sejenis itu, kerja keras dan kontinuitas. Sambil menulis...

Pupus?

Bismillaah Sebagian darat menggeser, sebagian tenggelam Lautan semakin dalam dan luas Hati semakin jauh dan sunyi Gelombang sudah menggulung tak karuan Satu kali ia bersama garis lurus tanpa lekuk Lain hari ia berlekuk tanpa lurus Ada yang putus! Bagian mana yang harus diurus? Tapi ia tahu betul bahwa kini ia tak sejurus

Untukmu

Bismillaah Ada kata-kata yang tak sampai Ia memilih takdirnya untuk memusarakan diri Tentang ucapan selamat tinggal Tentang permintaan maaf Tentang penjelasan Kata-katanya hanya sempat tertulis atau terketik Kemudian ditiadakan Apakah Jika saja kata-kata itu disampaikan Semua akan menjadi lebih baik? Ataukah Malah memperburuk hubungan-hubungan yang sudah sangat busuk? Aku tak tahu apakah aku menyesal atau bersyukur Serpihan hikmah masih bercecer Mungkin sepanjang waktu masih harus terus aku pungut Untuk tahu Bahwa Urung bukan berarti murung