Langsung ke konten utama

Di Depan Kantor Urusan Agama

Bismillaah


Saat itu di depan KUA Kecamatan Pangalengan, kita sedang berbincang, sambil menunggu seorang sahabat yang akan membuat buku baru. Calon suaminya cukup sangat telat hingga membuat kami menunggu lebih dari satu jam.
Aku dan sahabatku yang sama-sama masih jomblo berdiri, memperhatikan, lalu ingin sebetulnya memberikan sedikit wejangan - wkwkwk - teruntuk muda-mudi yang aduhai masih sangat belia dibanding kita yang sudah sempurna dua lima.
Hahahaha, padahal ga ada hubungan nikah sama umur. Wew.

Karena sungguh banyak yang ada di kepala kita saat membicarakan pernikahan. Kriteria calon udah pasti, kesiapan kita buat jadi istri, buat jadi ibu, buat jadi anak baru dari ibu-bapak mertua, buat jadi saudara baru dari adik/kakak ipar, bagaimana pendidikan anak, bagaimana kalau kelak Allah uji tidak memiliki anak, drop finansial, anak sakit, suami meninggal, suami ga kerja, anak meninggal, menyiapkan kehamilan-kelahiran, belum konflik sama pasangan, daaaaan masih banyak lagi kedepan masalah dan masalah yang menjadi jatah tiap manusia.

Jika sedang memikirkan semua itu, jelas pernikahan bukan sekedar selebrasi kebahagiaan.

Komentar