Langsung ke konten utama

COVID-19

Bismillaah.

Maret 2020 menjadi bulan meninggalnya 32 orang akibat satu penyakit yang sama, Corona Virus Disease - 2019 (COVID-19).

Saat China dan organisasi kesehatan dunia (WHO) tengah kocar-kacir akibat wabah tersebut, sebagian orang-orang pongah berkata bahwa virus tersebut takkan mampu menjajah Indonesia. Namun Tuhan menunjukkan kuasa-Nya, dalam waktu 20 hari 369 orang terdiagnosis positif mengidap COVID-19 dengan angka kematian tertinggi di dunia.

Sudah menjelang satu minggu aktivitas masyarakat dipangkas, home schooling, work from home, stay at home. Kegiatan yang melibatkan pengumpulan massa lebih dari 10 dilarang. Ramai pemerintah Kabupaten-Kota menerbitkan surat edaran, disusul perguruan tinggi dan sekolah-sekolah. Perusahaan harus meminimalkan jumlah pegawai, angkutan umum dibatasi jumlah unit, penumpang, dan jam operasinya. Bahkan masjid-masjid pun ditiadakan sholat berjamaah, bahkan sholat Jumat. Semua tinggal di rumah, berkegiatan di rumah, ibadah di rumah, menjaga jarak, mengurangi bepergian, makan bergizi, jaga kesehatan. Semua orang dianjurkan begitu, kecuali tenaga kesehatan.

Mereka - semoga Allah melindungi dan menguatkan - harus tetap bekerja, membantu, mengobati, memberikan edukasi, merawat, melayani, siapapun yang sakit, dengan apapun penyakitnya. Dan di tengah wabah yang semakin mencekam ini, di tengah ketakutan orang-orang tertular penyakit tersebut, merekalah yang tetap harus berada di garda paling depan. Dengan resiko tertular, dengan resiko menularkan kepada orang terdekat.

They have to survive, they have to stay healthy and strong. They have to care and cure their patients, coz "If not us, who else will do it?"

Salah satu dokter berkata, : "Kami tidak takut COVID-19, tapi kami takut bertemu orang-orang yang kami sayangi."

T_T

Semoga Allah menjaga mereka semua, karena Allah Sebaik-baik Penjaga.
Dan semoga Allah segera ampuni dan hilangkan musibah ini di bumi Indonesia dan seluruh dunia.

Komentar