Langsung ke konten utama

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka

Bismillaah

Kenyataan berbicara lebih kejam dari khayalan. Jika di alam sana, sesakmu dapat kau atur, imajinasimu bisa kau usir, tapi dalam kenyataan kamu tak bisa apa-apa selain menerima.
Orang-orang yang berjuang melawan akan semakin tertawan, menderita bahkan dalam bualan.
Sebaliknya, orang-orang yang menelan kenyataan pahit itu, lambat laun kan mendapat efek obatnya.
Mungkin ada efek samping, beberapa bisa menjadi trauma. Namun setidaknya ia benar hidup dalam kenyataan.
Dan di kehidupan setelah kematian kelak, semua yang kita sebut kesedihan, penderitaan, kesesakan, kegelisahan, kesakitan, dan istilah lain yang membuat hidupmu tak nyaman, akan berganti.
Entah dengan keabadian nikmat atau keabadian azab.

Komentar