Langsung ke konten utama

Bukan Ukuran

Bismillaah

Menyatukan dua kepala bukan perkara mudah. Aku terbayang kerumitan dan kegentingan operasinya. Tapi tentu saja hal itu tak etis dilakukan dalam dunia kedokteran, apalah jadinya cangkok otak? Sehingga orang-orang bodoh bisa mendapat kepintaran dan orang pintar tidak kebablasan. Bukan ide buruk ya?

Tapi sekali lagi, tentu saja bukan itu maksudnya. Menyatukan dua kepala artinya menyatukan dua pemikiran supaya sejalan. Sungguh. Hal itu tidaklah mudah. Bahkan yang dielu-elukan oleh manusia bahwa cinta bisa mengubah segalanya, ah.. itu hanya bualan belaka. Dan tentang cinta, aku tak tahu apa bisa diukur? Supaya kelak dapat dikonversi dan dihitung, cinta sebesar apa yang bisa membuat manusia berubah.

Aku menyaksikan kejadian nyatanya akhir-akhir ini. Pernikahan yang usianya sudah puluhan tahun pun tidak menjamin pemikiran akan selalu sejalan. Ya sudah jelas awalnya sudah beda, beda orang tua (yaiyalah), beda ruang bertumbuh, beda media berkembang, sehingga seiya-sekata itu - sekali lagi - bukan hal yang mudah. Satu kepala ingin keterbukaan, segala sesuatunya didiskusikan, hingga terang jalan penyelsaian. Kepala lainnya terkungkung dengan pikirannya sendiri, banyak yang disembunyikan, berbelit mencari kambing hitam dan pertengkaran. Jika tak pandai memahami hak dan kewajiban pribadi pastilah perceraian kan jadi jalan yang ditempuhi.

Aku menatap diri, apakah kelak aku dapat bijak menyikapi segala perbedaan itu? Menerima kesalahan orang lain, memakluminya, lalu membersamai dalam memperbaikinya. Apakah hanya dengan perasaan 'jika ingin diperlakukan dengan baik maka harus memperlakukan orang lain dengan baik' sudah cukup untuk menjadikan seseorang menekan egonya? Padahal hakikatnya diri tidak ingin egonya dilampaui.

Akhirnya kita hanya perlu belajar, mengalami, dan menyadari bahwa segala sesuatu takkan lepas dari perubahan, takkan lekang dari halangan, takkan punah dari perbedaan. Berusaha melemahkan ego demi kebaikan bersama, menyesap sedih dan kecewa demi kemaslahatan yang lebih panjang.

Semoga aku tak bosan berdoa dan belajar.