Langsung ke konten utama

Jatah Rezeki

Bismillaah..

Kemarin dari DMS pukul 17:15 WIB, lari-lari kecil karena ingin mengejar berbuka puasa di rumah.
Angkot Leuwipanjang-Soreang pun tak susah didapat. Alhamdulillaah.
Menyibukkan diri. Hingga tiba waktu ifthar.
Minum seteguk dua teguk.
Ah. Biasa.
Mabok kendaraan.
Aku diam. Kembali menyibukkan diri.

Satu-persatu penumpang yang membersamaiku turun.
Hingga ¾ jalan, tinggal aku sendiri.
Sopir angkot bertanya tujuan, dan aku jawab bahwa tujuanku hingga pemberhentian terakhir angkot ini.
Aku mengendus bau akan diturunkan di jalan.
Dan itu benar.

Kesal.
Aku banyakkan istighfar.
Aku beri uang 5000 Rupiah sambil memalingkan muka.
Astaghfirullaah..
Masih kesal.

Naiklah aku ke angkot kedua.
Aku tanya apakah angkotnya sampai pemberhentian terakhir dan sopirnya menjawab iya.
Aku naik, masih dengan kesal.
Langkah kakiku sepertinya menghentak-hentak.
Baiklah. Aku teruskan istighfar.

¼ perjalanan.
Aku memuhasabahi.
Mengapa sering sekali aku diturunkan ditengah perjalanan.
Bukan sekedar ongkos yang bertambah.
Kadang aku tak tahu arah akan menuju kemana.
Tapi kemudian aku sadar.
Ini tentang rezeki yang telah Allah tentukan.
Ada rezeki sopir angkot kedua yang telah Allah tentukan ada pada diriku.

Baiklah.
Semoga kelak jika diturunkan lagi aku tidak kesal, tidak nggrutu.
Karena ini semua ketentuan Allah.

Komentar