Langsung ke konten utama

01

Bismillaah

2009 to 2019 (01)

Banyak sekali yang terjadi dalam 10 tahun lalu
Awal tahun 2009 adalah awal semester baru tahun terakhirku di sekolah menengah pertama, SMPN 2 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
Masa-masa insaf dari pemberontakan gadis puber yang aduhai polos dan sok tahu.
Namun alhamdulillaah.. kelas ix adalah pertama kali ingin memakai kerudung, atas kemauan sendiri.
Lewat Pak Cecep - semoga Allah merahmati beliau - guru olahraga yang bilang, kalau sebetulnya setiap insan telah berjanji dengan Tuhannya untuk taat, salah satu janji itu mencakup menutup aurat.
Ah.. tapi itu hanya sebentar.
Kemudian menjelang akhir sekolah aku ingin memasuki sekolah negeri, karena bagusnya, karena gengsinya.
Dan memiliki satu niat, membuka kembali kerudung yang telah aku tutup.
Labil ya? Memang!
Tapi Allah lagi-lagi menyelamatkan, ditakdirkannya NEMku kecil dan hanya bisa masuk sekolah swasta yang bisa ditempuh dengan jalan kaki.
Saat itu.. aku bodoh dan tidak peka.
Yang kutahu hanya meminta, padahal orang-tuaku terlunta-lunta.

Alhamdulillaah.. di sekolah baru yang kental dengan keislaman itu membuat aku kembali sadar. Bahwa islam adalah kesejatian yang harus aku gali.
Semangatku terbakar! Islam menjadi peralihan baru untuk kenakalanku.
Awal masuk, aku ditawari pelatihan dakwah. Ahahaha
Itu hal bagus dalam menjajaki islam. Tapi jengjeng!
Sebulan setelah pelatihan tersebut aku diharusnya mengikuti lombanya. Macam mana ini~
Aku tak bisa! Naskah baru dibuat H-1 saat peserta lain di sekolahku membuatnya sendiri dan serius. Aku?
Cukup istighfar yang mewakili kegugupan dan kelalaianku.
Baiqlaaa..
Ambil hikmahnya.

Islam. Islam. Islam.
Apapun buku tentang islam aku baca! Apapun tebtang islam aku dengarkan!
Perpustakaan adalah tempatku nongkrong, guru adalah tempatku ngobrol.
Aku lahap semua sampai kelimpungan.
Aaaaah~ ternyata Islam banyak golongan, macem-macem
Pusing. Pusing. Pusing.
Aku tahu islam benar, tapi jalan mana yang benar dalam islam?
Aku tak takut tersesat di agama lain tapi aku takut tersesat di agamaku sendiri.
Apalagi setelah mendengar hadits tentang 73 golongan, yang selamat cuma 1. Itu gimanaaaaa?
Stop!
Besok lanjut lagi, cangkeul. :))