Langsung ke konten utama

Jiwa Yang Terhubung

Mari bicara sebentar tentang sesuatu yang jauh dan lama
Bertemu dengan tiga sahabat lama
Selang dua tahun dari perpisahan kita
Terasa ganjil ketika ingat bahwa dahulu
Kita sering bersama dan menghabiskan waktu yang lama

Iya kan?
Empat tahun mengenyam pendidikan bersama di tempat yang sama-sama kurang kita inginkan
Itulah salah satu pengikat kita
Selain :
1. Hati
2. Pikiran
3. Emosi
Yang satu frekuensi dalam tingginya variasi manusia

Sulit menemukan
Setelah 6 bulan pencarian 'klik'
Akhirnya! Jiwa-jiwa kita saling berseru,
"Oh kamulah orangnya!"

Lalu kita berbagi minum dan makan
Kemudian kita berbagi kesal-sesal dada
Selanjutnya saling memberi tawa juga air mata

Lebih jauh kita tahu
Apa yang akan dia lakukan ketika terjadi A atau B
Bagaimana reaksinya jika diberi X atau Y
Sampai kita tak segan bilang
"Aku males mandi." Padahal hari sudah menjelang malam.
"Aku ingin *e." Padahal jelas roomchat kita bukan toilet.
Atau tak segan lagi membuang kesesakan angin dalam usus.

Tidur berjajar pada selembar busa yang dipinjamkan dari sang pemilik ruang
Mandi bergantian dan buru-buru berdandan kemudian berlarian
Demi mendengar rentetan kata dari seorang Guru yang ternyata telat sampai di kelas tujuan

Hanya itulah yang kita punya
Namun itulah yang menguatkan langkah
Karna ternyata kita tidak berjuang sendirian dalam melangkah menuju masa depan

Masing-masing kita dipikulkan beban
Sederhananya adalah untuk menyelamatkan diri sendiri
Standarnya adalah meningkatkan kebahagiakan keluarga
Tingginya adalah bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa

Satu-persatu telah mencoba pengabdiannya
Setapak demi setapak kehidupan manusia sesungguhnya
Baru saja dimulai

Yakinlah. Kita akan menemukan banyak
Kepedihan dan kepahitan yang lebih dari yang sebelumnya kita sering bagikan
Akan ada waktu dimana dilema lebih dari segala kebimbangan terhebat yang pernah kita rasa

Dan ketika itulah kita sadar bahwa menjadi dewasa memang tak mudah
Menjadi dewasa memang penuh kesakitan
Menjadi dewasa memang penuh penderitaan
Namun beginilah hidup manusia
Ternyata siswa yang maha bukan apa-apa dibanding menjadi dewasa

Dariku,
Yang senantiasa berjuang mendewasa denganmu dalam doa, meski kita sudah tak bersua.

- 15 April 2018

Komentar