Tuan, apakah kau percaya syair? Atau bahkan sesungguhnya Tuan lebih dari sihir Lakumu membungkam pikir Huruf-hurufmu tenggelamkanku dalam desir Andai Tuan pernah kikir Mungkin aku takkan merasa nadir Tuan sampaikan salam, aku merapal doa Tuan berikan waktu, aku mendekap permohonan Tuan tak buat apa-apa, aku merana di bibir mata Siang berangan, malam bermimpi Nasib, terkunyah di batu
Karena hati butuh ruang untuk berbagi, karena diri butuh pengingat yang membersamai.. Karena itu, aku menulis..