Bismillaah Jantungku berpacu kencang Darah dipaksa cepat menjangkau seluruh tubuhku Mempersiapkan diri Aku menunggu dengan merapal doa Disamping Ibu Terus memintanya berdoa Semoga yang kita semogakan terkabul Lalu kabar itupun datang Cepat sekali Kurang dari satu kedipan Jantungku perlahan melemas Darah mengalir sesuai kadarnya Aku tertunduk Terdengar Ibu berkata-kata Seperti menghibur Seperti mengingatkan Aku makin tertunduk Menempelkan kepalaku di sisi badannya Aku semakin tertunduk Lalu tangannya mencari-cari kepalaku Dielusnya sambil terus berkata-kata Entah menghibur Entah mengingatkan Ah.. apa ini Panas.. basah.. Deras ia berjatuhan Hmm.. Sudah dari tadi aku menantikanmu Selamat datang air mata!
Karena hati butuh ruang untuk berbagi, karena diri butuh pengingat yang membersamai.. Karena itu, aku menulis..