Bismillaah Waktu SMP bagiku bisa dibilang masa kejahilan, kerjaku sebagai siswa hanya main, mengerjakan tugas sekedarnya, di kelas tak memberi perhatian pada pelajaran. Alhasil nilai akhir banyak remedial, tapi tak membuat jera hingga aku lalaikan. Puncaknya terancam tak naik kelas. Tahun pertama yang menyebalkan. Aku ingat, hari itu aku memohon-mohon kepada guruku untuk menerima tugas remedialku. Meski aku tahu guru-guru tengah sibuk merekap semua nilai dan bersiap membagikan raport. Dengan wajah dan suara yang jelas kesal dan marah, guruku mengampuni dan menerima tugas tersebut. Aku selamat naik kelas, iya.. naik kelas percobaan. Aku tidak bodoh. Aku tahu itu, orangtuaku tahu itu. Meski bukan peraih juara kelas atau cerdas cermat, tapi setidaknya dalam setiap kenaikan kelas aku selalu masuk 5 besar atau 10 besar. Berkat naik percobaan itu aku trauma, akhirnya aku mulai agak serius belajar. Dan alhamdulillaah, di semester genap tahun kedua aku bisa pindah kelas dari kelas F ke kelas D...
Karena hati butuh ruang untuk berbagi, karena diri butuh pengingat yang membersamai.. Karena itu, aku menulis..